Ditembak Tentara Israel, Bocah Palestina Kehilangan Matanya
loading...
A
A
A
HEBRON - Seorang bocah laki-laki 14 tahun asal Palestina kehilangan mata kananya setelah ditembak tentara Israel dengan peluru baja berlapis karet. Korban ditembak tepat di matanya pada hari Jumat di lingkungan Bab Al-Zawiya di Hebron.
Kantor berita Wafa melaporkan bocah bernama Izz Al-Din Nadal tersebut ditembak langsung pada mata kanannya. Dia langsung dibawa ke rumah sakit di Hebron untuk perawatan sebelum akhirnya dipindahkan ke St. John of Jerusalem Eye Hospital untuk operasi.
Ayah Nadal mengatakan kepada media lokal bahwa Izz Al-Din Nadal berada di sebuah toko di Pasar Andalusia bersama sepupunya ketika mereka melihat sekelompok tentara Israel menembaki pemuda yang dilaporkan sedang melempar batu.
"Kami tidak terlibat, kami berada di toko dan tiba-tiba salah satu tentara menembaki kami," kata sepupu Nadal kepada Haaretz tanpa disebutkan namanya.
"Jelas dia membidik kami dan Izz Al-Din (Nadal) terkena serangannya," ujarnya, Senin (12/4/2021).
Militer Israel menuduh korban berada di area "kerusuhan yang kejam" ketika mereka menanggapinya dengan peluru berlapis spons.
Perlakuan buruk sistematis dan penyiksaan terhadap anak-anak Palestina telah didokumentasikan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Amnesty International menemukan bahwa pasukan Israel telah menyiksa dan memperlakukan dengan buruk tahanan Palestina, termasuk anak-anak, terutama selama penangkapan dan interogasi. Mereka disiksa dengan berbagai metode termasuk pemukulan dengan tongkat, menampar, mencekik, membelenggu dalam waktu lama, dibiarkan dalam posisi stres, kurang tidur dan diancam.
Menurut kelompok hak asasi manusia tersebut, Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967, dan melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina.
Kantor berita Wafa melaporkan bocah bernama Izz Al-Din Nadal tersebut ditembak langsung pada mata kanannya. Dia langsung dibawa ke rumah sakit di Hebron untuk perawatan sebelum akhirnya dipindahkan ke St. John of Jerusalem Eye Hospital untuk operasi.
Ayah Nadal mengatakan kepada media lokal bahwa Izz Al-Din Nadal berada di sebuah toko di Pasar Andalusia bersama sepupunya ketika mereka melihat sekelompok tentara Israel menembaki pemuda yang dilaporkan sedang melempar batu.
"Kami tidak terlibat, kami berada di toko dan tiba-tiba salah satu tentara menembaki kami," kata sepupu Nadal kepada Haaretz tanpa disebutkan namanya.
"Jelas dia membidik kami dan Izz Al-Din (Nadal) terkena serangannya," ujarnya, Senin (12/4/2021).
Militer Israel menuduh korban berada di area "kerusuhan yang kejam" ketika mereka menanggapinya dengan peluru berlapis spons.
Perlakuan buruk sistematis dan penyiksaan terhadap anak-anak Palestina telah didokumentasikan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Amnesty International menemukan bahwa pasukan Israel telah menyiksa dan memperlakukan dengan buruk tahanan Palestina, termasuk anak-anak, terutama selama penangkapan dan interogasi. Mereka disiksa dengan berbagai metode termasuk pemukulan dengan tongkat, menampar, mencekik, membelenggu dalam waktu lama, dibiarkan dalam posisi stres, kurang tidur dan diancam.
Menurut kelompok hak asasi manusia tersebut, Israel telah menduduki Tepi Barat secara ilegal sejak 1967, dan melakukan berbagai pelanggaran terhadap warga sipil Palestina.
(min)