Inggris dan AS Tegaskan Rusia Harus Berhenti 'Ganggu' Stabilitas Ukraina

Minggu, 11 April 2021 - 22:37 WIB
loading...
Inggris dan AS Tegaskan Rusia Harus Berhenti Ganggu Stabilitas Ukraina
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan Inggris dan AS dengan tegas menentang kampanye Rusia untuk menggoyahkan Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Inggris dan Amerika Serikat (AS) dengan tegas menentang kampanye Rusia untuk menggoyahkan Ukraina. Inggris dan AS juga meminta Rusia untuk meredakan situasi di negara tetangga mereka itu.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan dia telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. Di mana, dalam pembicaraan itu dia dan Blinken sepakat Rusia harus memenuhi komitmen yang diteken di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).

"Blinken dan saya setuju Rusia harus segera meredakan situasidan memenuhi komitmen internasional yang ditandatangani di OSCE," kata Raab dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (11/4/2021).

Sebelumnya, Ukraina menyatakan tidak akan mundur karena tekananRusiadi tengah meningkatnya permusuhan di sepanjang perbatasan antara kedua negara.

Menteri Pertahanan Ukraina Andrii Taran mengatakan Rusia berusaha memaksa Kiev untuk menyerah dalam negosiasi dengan meningkatkan kehadiran militernya di perbatasan. Meski begitu ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan berhenti berperang.

"Tujuan sebenarnya Rusia membangun militer di sepanjang perbatasan Ukraina dan di wilayah pendudukan sementara Republik Otonomi Crimea, mungkin meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk tujuan memaksanya menyerah dalam proses negosiasi," kata Taran.

"Api permusuhan yang dibakar oleh Rusia hanya untuk dijinakkan dengan cara politik dan diplomatik. Ukraina awalnya bertujuan untuk cara beradab mengembalikan wilayah yang diduduki sementara. Namun, tidak boleh ada kompromi dalam hal membela kepentingan Ukraina,"sambungnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1085 seconds (0.1#10.140)