Pria Bersenjata Umbar Tembakan di Pabrik Lemari, 1 Tewas dan 5 Luka
loading...
A
A
A
TEXAS - Seorang pria bersenjata memberondongkan tembakan di sebuah pabrik lemari di Bryan, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Kamis sore waktu setempat. Akibatnya, satu orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
Pihak kepolisian Bryan mengatakan pelaku penembakan diduga adalah karyawan perusahaan Kent Moore Cabinets. Ia melarikan diri sebelum polisi tiba tetapi kemudian berhasil ditahan.
"Seorang polisi dari Departemen Keamanan Publik Texas ditembak saat mengejar tersangka dan dalam kondisi serius namun stabil," tweet departemen tersebut.
Kepala Polisi Bryan Eric Buske mengatakan tidak diketahui berapa lama tersangka telah bekerja di perusahaan yang terletak di dalam kawasan industri itu, atau apa motifnya. Polisi tidak menyebut nama tersangka.
"Pria bersenjata itu menggunakan pistol dan bertindak sendiri," kata Buske seperti dikutip dari CNN, Jumat (9/4/2021).
Buske mengatakan polisi menerima telepon sekitar pukul 14:30 siang waktu setempat yang melaporkan penembakan di pabrik dan beberapa petugas tiba enam menit kemudian. Mereka menyebarkan kendaraan tersangka, dan polisi dari Departemen Keamanan Umum mengejarnya.
Di dalam pabrik tersebut, polisi menemukan sedikitnya satu orang tewas dan lima orang ditembak dan terluka. Empat dari mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan yang kelima dalam kondisi tidak kritis.
"Orang keenam dibawa ke rumah sakit karena serangan asma," ujar Buske.
Buske sebelumnya mengatakan empat orang ditembak tetapi kemudian memperbarui pernyataannya.
Kent Moore Cabinets mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada afiliasi CNN, KBTX, bahwa pihaknya "hancur" oleh penembakan itu.
"Kami ingin berterima kasih kepada banyak anggota tim penegak hukum kami dan personel darurat lainnya yang merespons begitu cepat," bunyi pernyataan itu.
"Kami sepenuhnya bekerja sama dengan penegak hukum selama penyelidikan kejahatan yang mengerikan ini," kata pihak perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan setelah penembakan, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan negara akan membantu dengan cara apa pun yang diperlukan guna membantu menuntut tersangka.
"Cecilia dan saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka serta petugas penegak hukum yang terluka saat menangkap tersangka," kata Abbott.
Pihak kepolisian Bryan mengatakan pelaku penembakan diduga adalah karyawan perusahaan Kent Moore Cabinets. Ia melarikan diri sebelum polisi tiba tetapi kemudian berhasil ditahan.
"Seorang polisi dari Departemen Keamanan Publik Texas ditembak saat mengejar tersangka dan dalam kondisi serius namun stabil," tweet departemen tersebut.
Kepala Polisi Bryan Eric Buske mengatakan tidak diketahui berapa lama tersangka telah bekerja di perusahaan yang terletak di dalam kawasan industri itu, atau apa motifnya. Polisi tidak menyebut nama tersangka.
"Pria bersenjata itu menggunakan pistol dan bertindak sendiri," kata Buske seperti dikutip dari CNN, Jumat (9/4/2021).
Buske mengatakan polisi menerima telepon sekitar pukul 14:30 siang waktu setempat yang melaporkan penembakan di pabrik dan beberapa petugas tiba enam menit kemudian. Mereka menyebarkan kendaraan tersangka, dan polisi dari Departemen Keamanan Umum mengejarnya.
Di dalam pabrik tersebut, polisi menemukan sedikitnya satu orang tewas dan lima orang ditembak dan terluka. Empat dari mereka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan yang kelima dalam kondisi tidak kritis.
"Orang keenam dibawa ke rumah sakit karena serangan asma," ujar Buske.
Buske sebelumnya mengatakan empat orang ditembak tetapi kemudian memperbarui pernyataannya.
Kent Moore Cabinets mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada afiliasi CNN, KBTX, bahwa pihaknya "hancur" oleh penembakan itu.
"Kami ingin berterima kasih kepada banyak anggota tim penegak hukum kami dan personel darurat lainnya yang merespons begitu cepat," bunyi pernyataan itu.
"Kami sepenuhnya bekerja sama dengan penegak hukum selama penyelidikan kejahatan yang mengerikan ini," kata pihak perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan setelah penembakan, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan negara akan membantu dengan cara apa pun yang diperlukan guna membantu menuntut tersangka.
"Cecilia dan saya berdoa untuk para korban dan keluarga mereka serta petugas penegak hukum yang terluka saat menangkap tersangka," kata Abbott.
(ian)