Dakwaan Baru Jerat Suu Kyi, Dituduh Langgar UU Rahasia Myanmar Era Kolonial

Jum'at, 02 April 2021 - 15:06 WIB
loading...
Dakwaan Baru Jerat Suu...
Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil Myanmar yang dikudeta junta militer pada 1 Februari 2021. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan junta militer, Aung San Suu Kyi , dijerat dengan dakwaan baru yakni melanggar undang-undang (UU) rahasia negara. UU rahasia negara ini merupakan produk hukum era kolonial.

Itu merupakan dakwaan paling serius yang diajukan terhadap Suu Kyi sejauh ini.



Pengacaranya mengatakan kepada Reuters, Jumat (2/4/2021), bahwa dia mengetahui dakwaan baru—yang berlaku hingga 14 tahun—hanya dua hari yang lalu.

Dakwaan baru dijatuhkan sehari setelah Suu Kyi muncul melalui tautan video di pengadilan sehubungan dengan dakwaan sebelumnya.

Dia ditangkap pada 1 Februari ketika militer merebut kekuasaan melalui kudeta.

Mereka menuduh bahwa pemilu November 2020, yang dimenangkan secara telak oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD)—partainya Suu Kyi—adalah hasil kecurangan. Komisi pemilu menolak tuduhan junta militer soal kecurangan pemilu tersebut dan sejauh ini tidak ada bukti yang diajukan terkait tuduhan itu.

Myanmar telah diguncang oleh protes berminggu-minggu sejak kudeta yang disambut dengan tindakan keras militer yang semakin meningkat. Lebih dari 500 orang—termasuk 40 anak—telah tewas sejauh ini.

Pengacara utama Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, bersama dengan tiga menteri kabinetnya yang digulingkan dan penasihat ekonomi asal Australia yang ditahan, Sean Turnell, telah didakwa berdasarkan undang-undang rahasia negara.



Dia mengatakan mereka didakwa seminggu yang lalu di pengadilan Yangon, tetapi dia baru mengetahuinya dua hari lalu.

Pemimpin sipil berusia 75 tahun yang dikudeta itu sebelumnya didakwa melakukan korupsi, di mana militer menuduhnya menerima uang suap USD550.000 dalam bentuk tunai dan 11kg emas dari pengusaha untuk memuluskan sebuah proyek.

Dia juga didakwa melanggar Undang-Undang Bencana Alam negara itu dan mengimpor walkie-talkie secara ilegal.

Suu Kyi muncul di pengadilan melalui tautan video pada hari Kamis sehubungan dengan beberapa dakwaan tersebut. Salah satu pengacaranya, Min Min Soe, mengatakan dia tampak dalam keadaan sehat.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Profil Fethulllah Gulen,...
Profil Fethulllah Gulen, Ulama yang Dituduh Erdogan sebagai Dalang Kudeta Turki
Siapa Tulip Siddiq?...
Siapa Tulip Siddiq? Politikus Inggris yang Selamat dari Kudeta Berdarah di Bangladesh
Militer Myanmar Bombardir...
Militer Myanmar Bombardir Desa yang Dikuasai Pemberontak, 40 Orang Tewas
Bos Yakuza Akui Bersalah...
Bos Yakuza Akui Bersalah Jual Bahan Senjata Nuklir ke Iran
11 Negara yang Memiliki...
11 Negara yang Memiliki Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan Terbanyak di Dunia
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan...
Artis K-Pop Dukung Pemakzulan Presiden Korea Selatan dengan Bagikan Makanan ke Demonstran
Kemlu Pulangkan 21 WNI...
Kemlu Pulangkan 21 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myanmar
Usai Netanyahu, ICC...
Usai Netanyahu, ICC Bidik Jenderal Junta Myanmar atas Kejahatan terhadap Muslim Rohingya
KBRI Yangon Selamatkan...
KBRI Yangon Selamatkan Para WNI yang Disiksa di Myawaddy Myanmar
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Siap Hadapi Perang Baru...
Siap Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved