Hari Internasional Al Quds Disambut Setiap Jumat Terakhir Ramadhan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Umat Islam di penjuru dunia menyambut Hari Internasional Al Quds yang digelar setiap Jumat terakhir bulan Ramadhan. Tahun ini hari tersebut bertepatan pada tanggal 22 Mei.
Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Jakarta menyatakan Pendiri Republik Islam Iran Ayatullah Ruhollah Khomeini telah menetapkan Jumat terakhir Ramadhan sebagai Hari Internasional Al Quds untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Pada hari ini umat Islam di berbagai negara Muslim dan para pendukung kemanusiaan serta penuntut kebebasan akan menggelar berbagai kegiatan dan aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan pada rakyat tertindas Palestina,” ungkap pernyataan Kedubes Iran di Jakarta.
Berbagai komunitas di hampir 80 negara memperingati hari tersebut. “Pada tahun ini pun walau pandemi Covid-19 telah membatasi kegiatan masyarakat di berbagai negara dunia, tapi penyampaian solidaritas internasional kepala masyarakat Palestina melalui berbagai cara inovatif tetap akan disampaikan dengan slogan Kegagalan Kesepakatan Abad Ini dan Konsolidasi Cita-cita Palestina,” papar Kedubes Iran.
Pentingnya peringatan itu, menurut Kedubes Iran, untuk menghidupkan isu Palestina, mendukung bangsa tertindas Palestina, dan perlawanan terhadap kezaliman, mencabut akar friksi di dunia Islam, melawan terorisme dalam bentuk penjajahan, serta mengutuk kekuatan besar di kawasan.
“Isu terorisme, krisis ekonomi, pandemi Covid-19, dan lainnya telah mengalihkan perhatian komunitas internasional dari isu Palestina dan menguntungkan Zionisme global dan Israel,” ungkap Kedubes Iran.
“Republik Islam Iran menganggap ‘Kesepakatan Abad Ini’ adalah ‘Pengkhianatan Abad Ini’ terhadap masyarakat Palestina karena merupakan kesepakatan antara rezim Zionis Israel dan Amerika tanpa melibatkan pihak Palestina sehingga dapat dikategorikan sebagai rencana pemaksaan kehendak yang akan menemui kegagalan,” ungkap Kedubes Iran.
Iran menganggap solusi demokratis dan politik untuk isu Palestina adalah memberikan hak menentukan nasib sendiri pada rakyat Palestina yakni kembalinya seluruh pengungsi Palestina ke tanah air mereka. (Baca Juga: AS Peringatkan Iran: 100 Meter dari Kapal Perang AS Dianggap Ancaman)
Selain itu, digelar referendum di wilayah Palestina yang diikuti semua penduduk asli Palestina dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Ini merupakan solusi dan penyelesaian secara adil atas hak rakyat tertindas Palestina,” papar Kedubes Iran. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Jakarta menyatakan Pendiri Republik Islam Iran Ayatullah Ruhollah Khomeini telah menetapkan Jumat terakhir Ramadhan sebagai Hari Internasional Al Quds untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Pada hari ini umat Islam di berbagai negara Muslim dan para pendukung kemanusiaan serta penuntut kebebasan akan menggelar berbagai kegiatan dan aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan pada rakyat tertindas Palestina,” ungkap pernyataan Kedubes Iran di Jakarta.
Berbagai komunitas di hampir 80 negara memperingati hari tersebut. “Pada tahun ini pun walau pandemi Covid-19 telah membatasi kegiatan masyarakat di berbagai negara dunia, tapi penyampaian solidaritas internasional kepala masyarakat Palestina melalui berbagai cara inovatif tetap akan disampaikan dengan slogan Kegagalan Kesepakatan Abad Ini dan Konsolidasi Cita-cita Palestina,” papar Kedubes Iran.
Pentingnya peringatan itu, menurut Kedubes Iran, untuk menghidupkan isu Palestina, mendukung bangsa tertindas Palestina, dan perlawanan terhadap kezaliman, mencabut akar friksi di dunia Islam, melawan terorisme dalam bentuk penjajahan, serta mengutuk kekuatan besar di kawasan.
“Isu terorisme, krisis ekonomi, pandemi Covid-19, dan lainnya telah mengalihkan perhatian komunitas internasional dari isu Palestina dan menguntungkan Zionisme global dan Israel,” ungkap Kedubes Iran.
“Republik Islam Iran menganggap ‘Kesepakatan Abad Ini’ adalah ‘Pengkhianatan Abad Ini’ terhadap masyarakat Palestina karena merupakan kesepakatan antara rezim Zionis Israel dan Amerika tanpa melibatkan pihak Palestina sehingga dapat dikategorikan sebagai rencana pemaksaan kehendak yang akan menemui kegagalan,” ungkap Kedubes Iran.
Iran menganggap solusi demokratis dan politik untuk isu Palestina adalah memberikan hak menentukan nasib sendiri pada rakyat Palestina yakni kembalinya seluruh pengungsi Palestina ke tanah air mereka. (Baca Juga: AS Peringatkan Iran: 100 Meter dari Kapal Perang AS Dianggap Ancaman)
Selain itu, digelar referendum di wilayah Palestina yang diikuti semua penduduk asli Palestina dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Ini merupakan solusi dan penyelesaian secara adil atas hak rakyat tertindas Palestina,” papar Kedubes Iran. (Baca Juga: Trump Mengaku Minum Obat Malaria Selama Beberapa Pekan)
(sya)