AS Tawarkan USD10 Juta untuk Anggota Hizbullah Pembunuh Hariri
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah sebesar USD10 juta untuk menemukan tersangka buronan anggota Hizbullah yang dihukum atas pembunuhan perdana menteri Lebanon Rafik Hariri.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah ke lokasi atau identifikasi Salim Ayyash atau informasi yang mencegahnya terlibat dalam tindakan terorisme internasional terhadap orang AS atau properti AS, seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (30/03/2021).
Pengadilan Khusus untuk Lebanon, yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Belanda, pada bulan Desember memvonis Ayyash hukuman penjara seumur hidup secara in absentia atas pembunuhan Hariri pada tahun 2005.
Ayyash (57) diyakini bersembunyi di Lebanon di mana pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menolak untuk menyerahkannya.
Pengadilan sejak itu mengatakan pihaknya juga akan mengadili Ayyash atas tiga serangan lain terhadap politisi Lebanon pada pertengahan 2000-an.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Ayyash juga berencana untuk melukai personel militer AS.
Rafik Hariri diduga dibunuh karena dia menentang kontrol Lebanon oleh Suriah, yang bersekutu dengan Hizbullah, yang didukung oleh Iran.
Pembunuhan itu memicu Revolusi Cedar yang memaksa pasukan Suriah keluar.
Amerika Serikat menganggap Hizbullah sebagai kelompok teroris tetapi gerakan tersebut memegang kekuasaan politik di Lebanon, memegang kursi di parlemen.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah ke lokasi atau identifikasi Salim Ayyash atau informasi yang mencegahnya terlibat dalam tindakan terorisme internasional terhadap orang AS atau properti AS, seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (30/03/2021).
Pengadilan Khusus untuk Lebanon, yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Belanda, pada bulan Desember memvonis Ayyash hukuman penjara seumur hidup secara in absentia atas pembunuhan Hariri pada tahun 2005.
Ayyash (57) diyakini bersembunyi di Lebanon di mana pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menolak untuk menyerahkannya.
Pengadilan sejak itu mengatakan pihaknya juga akan mengadili Ayyash atas tiga serangan lain terhadap politisi Lebanon pada pertengahan 2000-an.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Ayyash juga berencana untuk melukai personel militer AS.
Rafik Hariri diduga dibunuh karena dia menentang kontrol Lebanon oleh Suriah, yang bersekutu dengan Hizbullah, yang didukung oleh Iran.
Pembunuhan itu memicu Revolusi Cedar yang memaksa pasukan Suriah keluar.
Amerika Serikat menganggap Hizbullah sebagai kelompok teroris tetapi gerakan tersebut memegang kekuasaan politik di Lebanon, memegang kursi di parlemen.
(ian)