Pengadilan PBB: Terdakwa Pembunuhan Rafik Al-Hariri Anggota Hizbullah

Selasa, 18 Agustus 2020 - 21:28 WIB
loading...
Pengadilan PBB: Terdakwa Pembunuhan Rafik Al-Hariri Anggota Hizbullah
Pengadilan PBB menyatakan bahwa pelaku pembunuh mantan PM Lebanon Rafik al-Hariri adalah anggota Hizbullah. Foto/TRT World
A A A
LEIDSCHENDAM - Terdakwa utama dalam persidangan empat pria yang dituduh melakukan konspirasi untuk membunuh mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon Rafik al-Hariri adalah anggota Hizbullah dan menggunakan ponsel kritis dalam serangan itu. Demikian putusan hakim pengadilan yang didukung oleh PBB.

Ketika pembacaan putusan selama berjam-jam berlangsung, hakim mengatakan mereka "puas tanpa keraguan" bahwa bukti menunjukkan bahwa Salim Jamil Ayyash memiliki satu dari enam ponsel yang digunakan oleh tim pembunuhan.

Para hakim belum memutuskan bahwa Ayyash bersalah atau tidak dengan tuduhan termasuk melakukan serangan teroris dan pembunuhan.

“Bukti juga membuktikan bahwa Ayyash memiliki afiliasi dengan Hizbullah,” kata Hakim Micheline Braidy, membaca ringkasan dari putusan setebal 2.600 halaman seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2020).

Tiga terdakwa lainnya juga diduga anggota kelompok yang didukung oleh Iran tersebut.

Namun hakim mengatakan mereka tidak menemukan bukti bahwa kepemimpinan Hizbullah atau pemerintah Suriah berperan dalam serangan yang menewaskan 21 orang lainnya itu. Hizbullah sendiri membantah terlibat dalam pemboman yang terjadi pada 14 Februari 2005 itu.

“Sidang pengadilan berpendapat bahwa Suriah dan Hizbullah mungkin memiliki motif untuk melenyapkan Hariri dan sekutu politiknya, namun tidak ada bukti bahwa kepemimpinan Hizbullah terlibat dalam pembunuhan Hariri dan tidak ada bukti langsung. keterlibatan Suriah," kata Hakim David Re.

Vonis itu diambil ketika warga Lebanon masih terguncang akibat ledakan besar di Beirut yang menewaskan 178 orang dan dari krisis ekonomi yang menghancurkan.

Hariri, seorang miliarder Muslim, memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat (AS), sekutu Barat dan Arab, serta dipandang sebagai ancaman bagi pengaruh Iran dan Suriah di Lebanon. Ia memimpin upaya untuk membangun kembali Beirut setelah perang saudara 1975-1990.

Pembunuhan Hariri menjerumuskan Lebanon ke dalam krisis terburuknya sejak perang saudara, yang menyebabkan konfrontasi selama bertahun-tahun antara kekuatan politik yang bersaing.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)