Rilis Video, Houthi Klaim Tembak Drone Canggih MQ-9 Reaper AS

Kamis, 25 Maret 2021 - 10:52 WIB
loading...
Rilis Video, Houthi...
Kelompok Houthi Yaman klaim tembak jatuh drone canggih MQ-9 Reaper Amerika Serikat. Foto/Screenshot video akun Twitter @no_itsmyturn
A A A
SANAA - Kelompok Houthi di Yaman merilis rekaman yang mereka klaim menggambarkan rudal anti-udara mereka menembak jatuh drone canggih MQ-9 Reaper Amerika Serikat (AS).

Video dirilis hari Rabu, sehari setelah kelompok itu mengumumkan apa yang mereka banggakan sebagai prestasi tersebut.



Pada hari Selasa, juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Jenderal Yahya Sare'e mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara telah menyerang drone MQ-9 Amerika dengan rudal yang merek dan modelnya dirahasiakan. Pengumuman itu dilansir kantor berita Al-Masirah.

Menurut Sare'e, drone itu beroperasi di Provinsi Mar'ib dan telah menyerang pasukan Houthi di beberapa distrik provinsi.

Pada hari Rabu, video yang diklaim Houthi sebagai penembakan terhadap drone MQ-9 Reaper telah di-posting oleh akun @no_itsmyturn yang populer di Twitter, sebagaimana dikutip Sputniknews, Kamis (25/3/2021).

Dalam video itu terlihat saat-saat sebelum rudal menyerang, kendaraan udara tak berawak itu menyebarkan semacam proyektil yang tampak seperti rudal, tetapi bisa juga menjadi suar pertahanan.



Kendati demikian, klaim Houthi belum tentu akurat karena drone General Atomics RQ-9 Reaper sangat mirip dengan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) CH-4. Bedanya, CH-4 tidak memiliki sirip perut di bawah ekor berbentuk V, dan video yang dirilis Houthi terlihat samar dan berbintik.

Sekadar diketahui, China menjual dua CH-4 kepada Arab Saudi pada 2014 setelah AS menolak mengekspor drone MQ-9 Reaper. Pada 2017. Riyadh dan Beijing menandatangani kesepakatan untuk membangun pabrik drone di kerajaan tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2167 seconds (0.1#10.140)