Sebut Indonesia Negara Teroris, Ini Alasan Benny Wenda

Kamis, 25 Maret 2021 - 09:30 WIB
loading...
Sebut Indonesia Negara...
Benny Wenda, sosok yang dideklarasikan ULMWP sebagai presiden interim Papua Barat. Foto/Oxford City Council
A A A
JAKARTA - Presiden interim United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP ), Benny Wenda , mengatakan Indonesia adalah negara teroris.

Komentar itu sebagai respons-nya atas rencana pihak berwenang Indonesia untuk mangategorikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai organisasi teroris.



Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana melabeli KKB Papua atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai organisasi teroris.

Badan Intelijen Negara (BIN) bahkan telah menyejajarkan KKB Papua dengan organisasi teroris, yang oleh karena itu kelompok tersebut harus ditumpas.

Wenda, dalam keterangan tertulis hari Rabu di situs ULMWP yang dikutip SINDOnews.com, Kamis (25/3/2021), mengatakan langkah BNPT adalah serangan yang memalukan bagi rakyat Papua Barat yang mendukung perjuangan OPM untuk Papua Barat yang bebas dan merdeka.

"Kenyataannya, Indonesia adalah negara teroris yang telah melakukan kekerasan massal terhadap rakyat saya selama hampir enam dekade," katanya.

Menurutnya, lebih dari 500.000 pria, wanita dan anak-anak telah terbunuh sejak invasi pasukan Indonesia. "Indonesia menyiksa rakyat saya, membunuh warga sipil, membakar tubuh mereka, menghancurkan lingkungan dan cara hidup kami," ucap pentolan OPM yang kini tinggal di Inggris tersebut.

Dalam pemaparannya, Wenda salah menyebut Wiranto sebagai menteri bidang keamanan Indonesia. Faktanya, mantan jenderal itu sudah pensiun dari kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo.

"Jenderal Wiranto, hingga saat ini menteri keamanan Indonesia, dicari oleh PBB atas kejahatan perang di Timor Leste—karena terorisme," kata Wenda.



Dia juga menyinggung seorang pensiunan jenderal Indonesia terkemuka yang tahun ini merenungkan tentang pemindahan paksa 2 juta orang Papua Barat ke Manado."Ini adalah terorisme dan pembersihan etnis. Bagaimana kita bisa menjadi teroris ketika Indonesia mengirimkan 20.000 pasukan ke tanah kita dalam tiga tahun terakhir?," ujarnya.

"Kami tidak pernah membom Sulawesi atau Jawa. Kami tidak pernah membunuh seorang imam atau pemimpin Muslim. Militer Indonesia telah menyiksa dan membunuh para pemimpin agama kami selama enam bulan terakhir. Militer Indonesia telah membuat lebih dari 50.000 orang mengungsi sejak Desember 2018, membuat mereka mati di hutan tanpa perawatan medis atau makanan," tuduh Wenda.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)