Bocah Myanmar Tewas Ditembak Polisi Saat Lari ke Pelukan Ayahnya

Rabu, 24 Maret 2021 - 23:28 WIB
loading...
A A A
Dalam wawancara terpisah dengan outlet media komunitas Myanmar Muslim Media, ayah mereka U Maung Ko Hashin Bai menjelaskan kata-kata terakhir anaknya.

"Dia berkata, 'Aku tidak bisa, Ayah, ini terlalu menyakitkan'," U Maung Ko Hashin Bai menirukan kata-kata terakhir putrinya.

Dia mengatakan dia meninggal hanya setengah jam kemudian ketika dia dilarikan dengan mobil untuk mencari perawatan medis. Polisi Myanmar juga memukuli dan menangkap putranya yang berusia 19 tahun.

Militer Myanamr belum berkomentar tentang kematian tersebut.



Dalam sebuah pernyataan, Save the Children mengatakan pihaknya "ngeri" dengan kematian gadis itu, yang terjadi sehari setelah seorang bocah lelaki berusia 14 tahun dilaporkan ditembak mati di Mandalay.

"Kematian anak-anak ini sangat memprihatinkan mengingat mereka dilaporkan dibunuh saat berada di rumah, di mana mereka seharusnya aman dari bahaya. Fakta bahwa begitu banyak anak dibunuh hampir setiap hari sekarang menunjukkan pengabaian yang sama sekali terhadap manusia hidup oleh pasukan keamanan," kata kelompok itu.

Save the Children mengatakan lebih dari 20 anak termasuk di antara lusinan orang yang telah terbunuh.

Secara total, militer mengatakan 164 orang telah tewas dalam protes, sementara kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) menyebutkan korban tewas sedikitnya 261.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)