Bos Pentagon Sambangi India, Didesak Usik Pembelian S-400 Rusia

Jum'at, 19 Maret 2021 - 10:59 WIB
loading...
Bos Pentagon Sambangi...
Sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia. Foto/REUTERS
A A A
NEW DELHI - Bos Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin dijadwalkan berkunjung ke India , Jumat (19/3/2021). Seorang senator AS mendesaknya untuk mengangkat sejumlah masalah sensitif, termasuk pembelian sistem rudal S-400 Rusia , selama lawatannya ke New Delhi.

Robert Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, mengatakan selain pembelian senjata Rusia, Austin harus mengangkat hak asasi manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi dalam konteks protes petani di India. Mengusik masalah-masalah sensitif itu, kemungkinan akan membuat tuan rumah tidak nyaman.



Agenda kunjungan Austin yang sebenarnya, seperti dalam dokumen pra-tinjau Pentagon minggu lalu, adalah memperdalam kemitraan pertahanan utama AS-India dan memajukan kerjasama kedua negara untuk Kawasan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia Barat yang bebas, makmur dan terbuka.

Ada keresahan yang meningkat di antara beberapa anggota parlemen AS atas protes petani dan tanggapan pemerintah India terhadap para pengunjuk rasa.

Menendez menekankan Panduan Strategis Keamanan Nasional Sementara yang baru-baru ini dirilis oleh pemerintahan Biden, yang menggarisbawahi pentingnya demokrasi."Itu penting untuk memenuhi tantangan zaman kita," kata senator tersebut, seperti dikutip Hindustan Times.

"Kita harus berusaha untuk bermitra dengan India untuk mengatasi tantangan dari China hingga perubahan iklim, tetapi dengan melakukan itu kita tidak bisa membiarkan nilai-nilai demokrasi kita lenyap."



Terkait proses pembelian S-400 Rusia oleh New Delhi, Menendez mendesak bos Pentagon untuk meningkatkan penentangan AS.

"Itu mengancam kerjasama pertahanan AS-India di masa depan dan menempatkan India pada risiko sanksi," paparnya merujuk pada Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), undang-undang AS yang bertujuan untuk menghukum Rusia atas campur tangannya dalam pemilu Amerika 2016.

India membayar uang muka USD800 juta untuk lima baterai S-400 pada 2019 dan diharapkan menerimanya pada akhir tahun ini.

Sanksi CAATSA biasanya berlaku ketika negara pembeli menerima pengiriman peralatan Rusia, seperti yang terjadi pada Turki.

Turki menerima kiriman S-400 pertamanya pada Juli 2019, dan AS pada pekan depannya mendepak Ankara dari program jet tempur siluman F-35. Sanksi yang lebih lengkap dijatuhkan oleh pemerintahan Trump pada Desember 2020.

India berharap mendapatkan pembebasan dari sanksi CAATSA, tetapi para pejabat AS telah memperingatkan agar tidak menganggapnya dan juga mengatakan bahwa di antara hal-hal lain sistem pertahanan rudal Rusia dapat menghalangi interoperabilitas India dengan perangkat keras pertahanan Amerika dan dapat membahayakan transfer senjata di masa depan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
Rusia dan China Bahas...
Rusia dan China Bahas Jaminan untuk Kesepakatan Nuklir Iran dengan AS
Trump Ancam AS akan...
Trump Ancam AS akan Mundur jika Perundingan Ukraina menjadi Sangat Sulit
Bertemu Warga Rusia...
Bertemu Warga Rusia yang Dibebaskan dari Gaza, Putin Berterima Kasih pada Hamas
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
92 Warga Palestina Tewas...
92 Warga Palestina Tewas dalam 2 Hari Terakhir Akibat Serangan Militer Israel
Kapal Terbakar lalu...
Kapal Terbakar lalu Tenggelam gara-gara Penumpang Masak, Hampir 150 Orang Tewas
Rekomendasi
16 Perjalanan Kereta...
16 Perjalanan Kereta Terganggu Imbas KRL Tertemper Mobil di Cilebut
ISNU Merawat Jagat:...
ISNU Merawat Jagat: Fun Walk dan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi
Ribuan Jemaat Khusyuk...
Ribuan Jemaat Khusyuk Ikuti Misa Malam Paskah di Gereja Katedral Jakarta
Berita Terkini
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
2 jam yang lalu
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
4 jam yang lalu
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
5 jam yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
6 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
7 jam yang lalu
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
8 jam yang lalu
Infografis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved