Zalmay Khalilzad, Sang Penyambung Lidah AS dan Taliban
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan kembali melakukan pembicaraan dengan Taliban , yang berlangsung di Doha, Qatar. Dalam pertemuan itu AS diwakili oleh Zalmay Khalilzad.
Khalilzad telah bertugas menjadi penyambung lidah antara AS dan Taliban sejak tahun 2018 lalu. Salah satu prestasinya adalah dicapainya kesepakatan damai dengan Taliban, yang bisa menjadi pijakan untuk pembicaraan dama intra- Afghanistan .
Meski nasib pembicaraan itu belum jelas hingga saat ini, setelah pemerintahan baru AS mengatakan bahwa mereka akan meninjau ulang kesepakatan itu, Khalilzad belum masih terus melanjutkan upayanya dengan Taliban.
Siapakah sebenarnya Khalilzad? Salah satu pejabat era Donald Trump yang masih dipercaya oleh pemerintahan Joe Biden.
Melansir dari berbagai sumber, Khalilzad adalah seorang diplomat AS kelahiran Afghanistan. Dia pernah menjabat beberapa posisi penting, seperti Duta Besar AS untuk Afghanistan dan juga untuk PBB, dan pernah masuk dalam bursa calon Menteri Luar Negeri AS di masa pemerintahan Trump.
Khalilzad lahir di Mazar-i-Sharif, Afghanistan dan dibesarkan di ibu kota negara, Kabul. Dia adalah etnis Pashtun dari suku Noorzai.
Dia memulai pendidikannya di sekolah umum Ghazi Lycée di Kabul. Dia pertama kali menghabiskan waktu di AS sebagai siswa pertukaran sekolah menengah di Ceres, California dengan AFS Intercultural Programs. Kemudian, ia meraih gelar sarjana dan masternya dari American University of Beirut, Lebanon.
Dirinya menerima gelar doktornya di Universitas Chicago, di mana dia belajar dekat dengan Albert Wohlstetter, seorang pemikir dan ahli strategi pencegahan nuklir terkemuka. Wohlstetter memberi Khalilzad kontak di dalam pemerintah.
Dari 1979 hingga 1989, Khalilzad bekerja sebagai Asisten Profesor Ilmu Politik di Sekolah Urusan Internasional dan Publik Universitas Columbia. Selama itu, ia bekerja erat dengan Zbigniew Brzezinski, arsitek Operasi Siklon administrasi Carter untuk mendukung mujahidin, yang menolak invasi Uni Soviet ke Afghanistan.
Pada tahun 1984, Khalilzad menerima beasiswa Dewan Hubungan Luar Negeri selama satu tahun untuk bergabung dengan Kementerian Luar Negeri AS, di mana dia menjadi penasihat di Biro Timur Dekat dan Asia Selatan, yang dipimpin oleh Richard W. Murphy.
Dari 1985 hingga 1989, Khalilzad bertugas di pemerintahan Ronald Reagan, sebagai pejabat senior Kementerian Luar Negeri, yang tugasnya memberi nasihat tentang Perang Soviet-Afghanistan, setelah invasi Soviet. Saat itu, dia adalah anggota Staf Perencanaan Kebijakan dan Penasihat Khusus Kementerian Luar Negeri untuk Afghanistan.
Dalam peran itu, ia mengembangkan dan membimbing program internasional untuk mempromosikan manfaat Afghanistan yang dipimpin mujahidin yang menggulingkan pendudukan Soviet. Dari tahun 1990 hingga 1992, Khalilzad bertugas di bawah Presiden George H. W. Bush di Kementerian Pertahanan AS, sebagai Wakil Menteri Perencanaan Kebijakan.
Antara 1993 dan 2000, Khalilzad adalah direktur Strategi, Doktrin, dan Struktur Kekuatan di RAND Corporation. Selama waktu itu, dia membantu mendirikan Pusat Kajian Timur Tengah RAND serta "Penilaian Strategis", sebuah terbitan berkala RAND.
Dia juga menulis beberapa monograf yang berpengaruh, termasuk "Amerika Serikat dan Cina yang Bangkit" dan "Dari Penahanan ke Kepemimpinan Global? Amerika dan Dunia Setelah Perang Dingin".
Khalilzad telah bertugas menjadi penyambung lidah antara AS dan Taliban sejak tahun 2018 lalu. Salah satu prestasinya adalah dicapainya kesepakatan damai dengan Taliban, yang bisa menjadi pijakan untuk pembicaraan dama intra- Afghanistan .
Meski nasib pembicaraan itu belum jelas hingga saat ini, setelah pemerintahan baru AS mengatakan bahwa mereka akan meninjau ulang kesepakatan itu, Khalilzad belum masih terus melanjutkan upayanya dengan Taliban.
Siapakah sebenarnya Khalilzad? Salah satu pejabat era Donald Trump yang masih dipercaya oleh pemerintahan Joe Biden.
Melansir dari berbagai sumber, Khalilzad adalah seorang diplomat AS kelahiran Afghanistan. Dia pernah menjabat beberapa posisi penting, seperti Duta Besar AS untuk Afghanistan dan juga untuk PBB, dan pernah masuk dalam bursa calon Menteri Luar Negeri AS di masa pemerintahan Trump.
Khalilzad lahir di Mazar-i-Sharif, Afghanistan dan dibesarkan di ibu kota negara, Kabul. Dia adalah etnis Pashtun dari suku Noorzai.
Dia memulai pendidikannya di sekolah umum Ghazi Lycée di Kabul. Dia pertama kali menghabiskan waktu di AS sebagai siswa pertukaran sekolah menengah di Ceres, California dengan AFS Intercultural Programs. Kemudian, ia meraih gelar sarjana dan masternya dari American University of Beirut, Lebanon.
Dirinya menerima gelar doktornya di Universitas Chicago, di mana dia belajar dekat dengan Albert Wohlstetter, seorang pemikir dan ahli strategi pencegahan nuklir terkemuka. Wohlstetter memberi Khalilzad kontak di dalam pemerintah.
Dari 1979 hingga 1989, Khalilzad bekerja sebagai Asisten Profesor Ilmu Politik di Sekolah Urusan Internasional dan Publik Universitas Columbia. Selama itu, ia bekerja erat dengan Zbigniew Brzezinski, arsitek Operasi Siklon administrasi Carter untuk mendukung mujahidin, yang menolak invasi Uni Soviet ke Afghanistan.
Pada tahun 1984, Khalilzad menerima beasiswa Dewan Hubungan Luar Negeri selama satu tahun untuk bergabung dengan Kementerian Luar Negeri AS, di mana dia menjadi penasihat di Biro Timur Dekat dan Asia Selatan, yang dipimpin oleh Richard W. Murphy.
Dari 1985 hingga 1989, Khalilzad bertugas di pemerintahan Ronald Reagan, sebagai pejabat senior Kementerian Luar Negeri, yang tugasnya memberi nasihat tentang Perang Soviet-Afghanistan, setelah invasi Soviet. Saat itu, dia adalah anggota Staf Perencanaan Kebijakan dan Penasihat Khusus Kementerian Luar Negeri untuk Afghanistan.
Dalam peran itu, ia mengembangkan dan membimbing program internasional untuk mempromosikan manfaat Afghanistan yang dipimpin mujahidin yang menggulingkan pendudukan Soviet. Dari tahun 1990 hingga 1992, Khalilzad bertugas di bawah Presiden George H. W. Bush di Kementerian Pertahanan AS, sebagai Wakil Menteri Perencanaan Kebijakan.
Antara 1993 dan 2000, Khalilzad adalah direktur Strategi, Doktrin, dan Struktur Kekuatan di RAND Corporation. Selama waktu itu, dia membantu mendirikan Pusat Kajian Timur Tengah RAND serta "Penilaian Strategis", sebuah terbitan berkala RAND.
Dia juga menulis beberapa monograf yang berpengaruh, termasuk "Amerika Serikat dan Cina yang Bangkit" dan "Dari Penahanan ke Kepemimpinan Global? Amerika dan Dunia Setelah Perang Dingin".
(esn)