Demonstran Myanmar Mengamuk dan Membakar 10 Pabrik China, 18 Tewas

Senin, 15 Maret 2021 - 06:47 WIB
loading...
Demonstran Myanmar Mengamuk...
Orang-orang menghadiri pemakaman Chit Min Thu, yang meninggal dalam protes anti-kudeta di North Dagon, Yangon, Myanmar, 13 Maret 2021. Foto/REUTERS
A A A
YANGON - Para demonstran anti-Beijing mengamuk di Myanmar semalam, di mana sepuluh pabrik China dibakar dan satu hotel dirusak. Sedikitnya 18 orang tewas.

Aset-aset China di negara Asia Tenggara itu jadi target serangan demonstran lantaran Beijing dianggap terlalu meremehkan kudeta militer di negara itu.



Semuanya dimulai setelah sekelompok besar pengunjuk rasa–yang sebagian besar menyerukan agar pemerintah negara yang terpilih secara demokratis dibebaskan dari tahanan setelah kudeta militer pada 1 Februari–mulai menargetkan bisnis-bisnis China di Yangon.

Mendengar apa yang terjadi, Kedutaan Besar China di Yangon mendesak para pemimpin militer Myanmar untuk mengambil tindakan dan memberlakukan darurat militer untuk melindungi warganya.

Beijing mengatakan orang-orang bersenjatakan batang besi, kapak dan bensin membakar dan merusak 10 pabrik China di pinggiran kota Hlaing Tharyar. Sebuah hotel China juga diserang.

Di halaman Facebooknya, Kedutaan Besar China mengatakan, “Beberapa pabrik dijarah dan dihancurkan dan banyak staf China terluka dan terjebak.”

“Mendesak Myanmar untuk mengambil langkah-langkah efektif lebih lanjut untuk menghentikan semua tindakan kekerasan, menghukum pelaku sesuai dengan hukum dan memastikan keselamatan jiwa dan properti perusahaan dan personel China di Myanmar,” lanjut keduataan tersebut, yang dikutip Senin (15/3/2021).

Militer negara itu menurut dan tak lama kemudian, tembakan mulai terdengar dan truk militer berguling-guling di jalan-jalan di pinggiran kota Yangon yang terkunci di mana para pengunjuk rasa menargetkan bisnis China.

Seorang petugas polisi mem-posting di media sosial bahwa polisi berencana menggunakan persenjataan berat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1684 seconds (0.1#10.140)