Enam Pasien Meninggal karena Kekurangan Oksigen, Menkes Yordania Mundur
loading...
A
A
A
AS SAT - Menteri Kesehatan (Menkes) Yordania Nathir Obeidat mengundurkan diri setelah enam pasien meninggal karena kekurangan oksigen di rumah sakit.
Obeidat mengundurkan diri pada Sabtu setelah enam pasien virus corona meninggal di rumah sakit pemerintah ketika pasokan oksigen habis selama sekitar satu jam.
“Sistem oksigen di Rumah Sakit Umum Salt di kota As-Sat dekat ibu kota Amman mati,” ungkap laporan media Yordania.
“Kepanikan terjadi di rumah sakit setelah insiden itu, ketika anggota keluarga pasien COVID-19 bergegas ke fasilitas itu untuk memeriksa kerabat mereka yang sakit,” papar media lokal.
“Polisi ditempatkan di luar rumah sakit untuk mencegah terjadinya kekacauan,” ungkap laporan itu.
Lihat infografis: Para Pakar Ketir-ketir, AS Bikin Rudal Nuklir Baru Rp1.440 Triliun
“Menteri Kesehatan saat ini sedang mengadakan pertemuan dengan para pejabat di rumah sakit untuk menentukan apa yang menyebabkan kegagalan sistem tersebut,” ungkap media lokal.
Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh memerintahkan pihak berwenang segera membuka penyelidikan, menurut laporan Kantor Berita Yordania (Petra).
“Investigasi akan transparan dan komprehensif, dan semua detailnya akan dipublikasikan,” ujar Perdana Menteri Petra.
“Al-Khasawneh meminta Ketua Dewan Kehakiman melakukan penyidikan melalui Jaksa Penuntut Umum, dan mengeluarkan hasil penyidikannya secara independen dan jelas untuk memastikan integritas dan integritas penyidikan,” ungkap laporan Petra.
“Setiap orang yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut akan menanggung konsekuensi sesuai ketentuan hukum,” tegas perdana menteri.
Obeidat mengundurkan diri pada Sabtu setelah enam pasien virus corona meninggal di rumah sakit pemerintah ketika pasokan oksigen habis selama sekitar satu jam.
“Sistem oksigen di Rumah Sakit Umum Salt di kota As-Sat dekat ibu kota Amman mati,” ungkap laporan media Yordania.
“Kepanikan terjadi di rumah sakit setelah insiden itu, ketika anggota keluarga pasien COVID-19 bergegas ke fasilitas itu untuk memeriksa kerabat mereka yang sakit,” papar media lokal.
“Polisi ditempatkan di luar rumah sakit untuk mencegah terjadinya kekacauan,” ungkap laporan itu.
Lihat infografis: Para Pakar Ketir-ketir, AS Bikin Rudal Nuklir Baru Rp1.440 Triliun
“Menteri Kesehatan saat ini sedang mengadakan pertemuan dengan para pejabat di rumah sakit untuk menentukan apa yang menyebabkan kegagalan sistem tersebut,” ungkap media lokal.
Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh memerintahkan pihak berwenang segera membuka penyelidikan, menurut laporan Kantor Berita Yordania (Petra).
“Investigasi akan transparan dan komprehensif, dan semua detailnya akan dipublikasikan,” ujar Perdana Menteri Petra.
“Al-Khasawneh meminta Ketua Dewan Kehakiman melakukan penyidikan melalui Jaksa Penuntut Umum, dan mengeluarkan hasil penyidikannya secara independen dan jelas untuk memastikan integritas dan integritas penyidikan,” ungkap laporan Petra.
“Setiap orang yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut akan menanggung konsekuensi sesuai ketentuan hukum,” tegas perdana menteri.
(sya)