Rusia Dukung Taliban Masuk Pemerintahan Sementara Afghanistan

Sabtu, 13 Maret 2021 - 09:19 WIB
loading...
Rusia Dukung Taliban...
Rusia dukung Taliban masuk pemerintahan sementara Afghanistan. Foto/Indian Express
A A A
MOSKOW - Rusia mendukung integrasi Taliban ke dalam pemerintahan sementara masa depan Afghanistan , seiring meningkatnya upaya kekuatan global untuk mengamankan kesepakatan damai dan mengakhiri perang selama beberapa dekade.

Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Rusia ini datang ketika batas waktu bagi Amerika Serikat (AS) mengakhiri keterlibatan militer selama dua dekade di negara yang porak poranda itu semakin dekat.

Washington telah mendorong kepemimpinan Afghanistan untuk bekerja menuju pembentukan pemerintah "inklusif" dan mengusulkan pembicaraan dengan Taliban untuk mengamankan kesepakatan damai.



"Pembentukan pemerintahan inklusif sementara akan menjadi solusi logis untuk masalah mengintegrasikan Taliban ke dalam kehidupan politik damai Afghanistan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kepada wartawan seperti dikutip dari The New Arab, Sabtu (13/3/2021).

Namun dia menambahkan bahwa keputusan itu harus dibuat oleh rakyat Afghanistan sendiri dan harus diselesaikan selama negosiasi tentang rekonsiliasi nasional.

Moskow akan menjadi tuan rumah pembicaraan minggu depan antara anggota pemerintah Afghanistan dan Taliban, upaya terbaru Kremlin untuk memperkuat perannya sebagai perantara dalam konflik, beberapa dekade setelah pendudukan Soviet di Afghanistan berakhir.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Ankara siap menjadi tuan rumah pertemuan intra Afghanistan pada bulan April.

"Baik Taliban dan delegasi negosiasi, yang berarti pihak pemerintah, telah meminta kami untuk menjadi tuan rumah pertemuan seperti itu sebelumnya," kata kantor berita negara Anadolu mengutip kata Cavusoglu.



"Kami akan melakukan (pertemuan) ini dalam koordinasi dengan saudara kami Qatar," tambahnya mengacu pada putaran pembicaraan terpisah yang diadakan di Doha.

Cavusoglu juga mengisyaratkan bahwa dia tidak mengharapkan pertemuan Istanbul menghasilkan terobosan langsung.

"Tujuan kami adalah mengejar negosiasi antara Taliban dan pemerintah yang difokuskan pada hasil," katanya.

“Mungkin gencatan senjata tidak bisa diperoleh tapi itu proses yang berkelanjutan,” ujarnya.

"Kami memberikan pesan kepada Taliban. Kami mengatakan kepada mereka untuk mengakhiri serangan. Kami mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada negosiasi yang nyata selama serangan berlanjut," tukasnya.



Penarikan pasukan AS yang dijadwalkan pada bulan Mei mendatang diperumit oleh gelombang baru pertempuran dan kekhawatiran jika militer Amerika keluar lebih cepat hanya akan menimbulkan kekacauan lebih lanjut.

Kesepakatan Doha 2020 mengatakan Taliban berjanji untuk tidak mengizinkan wilayah Afghanistan digunakan oleh teroris setelah penarikan tentara AS.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar Diprediksi Bisa Mencapai 100 Ribu Jiwa
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Pratikno Silaturahmi...
Pratikno Silaturahmi Lebaran ke Jokowi: Tadi Cerita tentang Cucu-cucu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
Bulog Serap Gabah Petani...
Bulog Serap Gabah Petani Capai 725.000 Ton Setara Beras, Rekor 10 Tahun Terakhir
Berita Terkini
Sampaikan Khotbah Salat...
Sampaikan Khotbah Salat Idulfitri, Khamenei: Israel Harus Diberantas
56 menit yang lalu
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
1 jam yang lalu
Iran Rayakan Idulfitri...
Iran Rayakan Idulfitri pada Senin, Presiden Masoud Pezeshkian Serukan Persatuan Negara-negara Islam
2 jam yang lalu
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 jam yang lalu
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
4 jam yang lalu
10 Kerajaan Terbesar...
10 Kerajaan Terbesar dan Terluas dalam Sejarah, Kekhalifahan Diwakili Abbasiyah dan Ummayah
6 jam yang lalu
Infografis
NATO Dukung Ukraina...
NATO Dukung Ukraina Invasi Balik Rusia, Moskow Janjikan Balasan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved