Putin Sebut Kerusuhan Capitol AS 'Jalan-jalan'
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pemberontakan Januari di Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) oleh pendukung mantan Presiden Donald Trump dengan "jalan-jalan."
Komentar itu dibuat Putin dalam pertemuan tentang peningkatan aktivitas investasi, di mana dia mengatakan Rusia tertarik pada stabilitas di Amerika Serikat.
“Beberapa orang yang berjalan-jalan ke Kongres AS - 150 orang ditangkap, mereka menghadapi hukuman penjara 15 hingga 25 tahun. Akankah semua kontroversi internal ini berakhir di sana atau tidak? Kami tidak tahu, tapi kami ingin itu diakhiri, karena kami tertarik pada hubungan yang stabil dengan semua mitra utama kami,” kata Putin seperti dikutip dari AP, Jumat (12/3/2021).
Seperti diketahui, lebih dari 300 pendukung Trump telah didakwa dengan berbagai kejahatan yang berasal dari pengepungan Gedung Capitol, yang mengakibatkan lima orang tewas, termasuk seorang petugas polisi.
Sementara beberapa lainnya menghadapi dakwaan yang berpotensi hukuman penjara maksimal 20 tahun, mereka tidak mungkin menjalani hukuman yang berat jika terbukti bersalah.
Para perusuh, yang berpendapat bahwa Trump adalah pemenang sebenarnya dari pemilu 2020, berusaha mencegah Kongres AS untuk menyatakan kemenangan Presiden Joe Biden.
Komentar itu dibuat Putin dalam pertemuan tentang peningkatan aktivitas investasi, di mana dia mengatakan Rusia tertarik pada stabilitas di Amerika Serikat.
“Beberapa orang yang berjalan-jalan ke Kongres AS - 150 orang ditangkap, mereka menghadapi hukuman penjara 15 hingga 25 tahun. Akankah semua kontroversi internal ini berakhir di sana atau tidak? Kami tidak tahu, tapi kami ingin itu diakhiri, karena kami tertarik pada hubungan yang stabil dengan semua mitra utama kami,” kata Putin seperti dikutip dari AP, Jumat (12/3/2021).
Seperti diketahui, lebih dari 300 pendukung Trump telah didakwa dengan berbagai kejahatan yang berasal dari pengepungan Gedung Capitol, yang mengakibatkan lima orang tewas, termasuk seorang petugas polisi.
Sementara beberapa lainnya menghadapi dakwaan yang berpotensi hukuman penjara maksimal 20 tahun, mereka tidak mungkin menjalani hukuman yang berat jika terbukti bersalah.
Para perusuh, yang berpendapat bahwa Trump adalah pemenang sebenarnya dari pemilu 2020, berusaha mencegah Kongres AS untuk menyatakan kemenangan Presiden Joe Biden.
(ian)