Tiga Jam di Ruang Neraka: Demonstran Myanmar Gambarkan Siksaan dalam Tahanan

Kamis, 11 Maret 2021 - 10:15 WIB
loading...
Tiga Jam di Ruang Neraka:...
Seorang demonstran Myanmar menggambarkan siksaan yang didapatkan saat berada dalam tahanan. Foto/Yahoo
A A A
YANGON - Seorang pengunjuk rasa di Myanmar yang mengaku sempat ditahan oleh pasukan keamanan selama tiga jam menggambarkan siksaan yang didapatkannya. Pukulan dengan ikat pinggang, rantai, tongkat bambu dan tongkat harus diterimanya sebagai bagian dari tindakan keras terhadap para penentang kudeta militerbulan lalu.

Dalam sebuah pengakuan pertama yang langka tentang perlakukan terhadap aktivis yang ditahan, pria itu mengatakan bahwa ia adalah salah satu dari sekitar 60 orang yang ditangkap pada hari Selasa oleh polisi di Myeik, kota pantai selatan Myanmar, saat mereka bersembunyi di sebuah rumah setelah aksi protes dibubarkan oleh polisi.

Saat itu para pengunjuk rasa dimasukkan ke dalam truk dan diserahkan kepada pasukan di pangkalan udara Myeik, di mana para pria dipisahkan dari wanita, difoto dan dibawa ke sebuah ruangan.



“Kami dipukuli sepanjang waktu bahkan saat kami berjalan ke kamar,” kata pria itu, yang berbicara tanpa menyebut nama karena takut ditahan lagi.

"Para prajurit berkata, 'Ini adalah ruang neraka, mengapa kalian tidak mencicipi?'” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (11/3/2021).

Pria itu memberikan foto-foto yang katanya diambil oleh keluarganya dengan menunjukkan luka di punggung, leher, dan bahunya.

Dia menjelaskan disuruh berlutut dan mengatakan lima dari kelompok itu diberitahu untuk saling berhadapan saat mereka dipukuli di punggung, kepala, leher dan samping. Dia mengatakan dia kemudian dibebaskan bersama dengan beberapa orang lainnya tanpa penjelasan. Beberapa lainnya ditangkap secara resmi dan dikirim ke penjara.

Pyae Phyo Aung, mantan anggota serikat mahasiswa di Myeik yang telah berhubungan dengan para pengunjuk rasa yang dibebaskan, mengatakan kepada Reuters bahwa 32 orang ditangkap dalam insiden itu, menurut daftar yang ia bantu kumpulkan untuk kelompok-kelompok masyarakat sipil. Dia mengatakan dia melihat pengunjuk rasa lain dengan luka di punggung dan pinggulnya.

“Ketika saya bertemu dengannya, dia bahkan tidak bisa duduk,” ungkap Pyae Phyo Aung. Dia berbaring telungkup karena luka di pinggulnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Apa Itu New World Order?...
Apa Itu New World Order? Mengungkap Teori Konspirasi Global yang Kontroversial
Rekomendasi
Ketua DPP Partai Nasdem:...
Ketua DPP Partai Nasdem: Membangun Partai Harus Bersama dan Seirama
Serapan Beras Bulog...
Serapan Beras Bulog April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
Berita Terkini
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
26 menit yang lalu
Pakistan: Kami Akan...
Pakistan: Kami Akan Gunakan Spektrum Kekuatan Penuh, Termasuk Nuklir, Jika Diserang India
58 menit yang lalu
Zelensky Ancam Pemimpin...
Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
1 jam yang lalu
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
4 jam yang lalu
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
8 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
10 jam yang lalu
Infografis
6 Taman di Jakarta Buka...
6 Taman di Jakarta Buka 24 Jam, Dapat Ciptakan Lapangan Kerja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved