Meski Dikritik UEA, AS Tolak Cabut UU Sanksi pada Suriah

Rabu, 10 Maret 2021 - 18:28 WIB
loading...
Meski Dikritik UEA,...
Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka tidak akan melonggarkan tekanan terhadap pemerintah Suriah. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka tidak akan melonggarkan tekanan terhadap pemerintah Suriah. Ini adalah respon atas kritik yang dilontarkan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) , Sheikh Abdullah bin Zayed terhadap Caesar Act.

Caesar Act dibentuk oleh pemerintahan Donald Trump untuk mencegah entitas atau negara asing mengambil bagian dalam rencana rekonstruksi Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Sanksi ini sendiri ditujukan untuk memaksa Assad mematuhi resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB, khususnya Resolusi 2254, yang menyerukan transisi politik untuk mengakhiri perang selama bertahun-tahun.

"Kami berkomitmen untuk bekerja dengan sekutu, mitra, dan PBB untuk memastikan bahwa solusi politik yang tahan lama tetap dalam jangkauan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (10/3/2021).

"Sangat penting bagi rezim dan pendukung Assad untuk terlibat secara serius dalam dialog politik dan memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau komunitas yang membutuhkan untuk mencapai akhir yang berkelanjutan dari penderitaan rakyat Suriah," sambungnya.

Sebelumnya, Sheikh Abdullah mengatakan Caesar Act merupakan hambatan terbesar saat ini dalam upaya membangun kembali Suriah.

"Mempertahankan Caesar Act seperti sekarang ini membuat jalan ini sangat sulit bagi kita sebagai bangsa dan sektor swasta. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam hal koordinasi dan bekerja dengan Suriah saat ini adalah Caesar Act,” ujarnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Perisai Rudal Canggih AS, Namanya Golden Dome
Trump Cabut Visa Lebih...
Trump Cabut Visa Lebih dari 1.000 Mahasiswa Asing di AS, Apa Alasannya?
Israel Bersiap Menyerang...
Israel Bersiap Menyerang dengan Bom Canggih, Seberapa Kuat Pertahanan Udara Iran?
AS Bombardir Pelabuhan...
AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Yaman yang Dikuasai Houthi, 38 Orang Tewas
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Asal Israel Hentikan Perang Gaza
AS Nyerah Tengahi Konflik...
AS Nyerah Tengahi Konflik Rusia-Ukraina jika Tak Ada Kemajuan: Kami Harus Move On!
Rekomendasi
Kartu Jakarta Pintar...
Kartu Jakarta Pintar Tahap 1 Disalurkan untuk 43.502 Siswa
PB PGRI Desak Tunjangan...
PB PGRI Desak Tunjangan Profesi Guru Dipertahankan di RUU Sisdiknas
Amuk Massa! Mobil Polisi...
Amuk Massa! Mobil Polisi Dibakar saat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Depok
Berita Terkini
Bangsa di Balik Jeruji...
Bangsa di Balik Jeruji Besi: Mengapa Israel Penjarakan 10.000 Warga Palestina?
47 menit yang lalu
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
3 jam yang lalu
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
4 jam yang lalu
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
5 jam yang lalu
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
5 jam yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
6 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Tolak Rencana Israel Menyerang Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved