Lagi, Anggota Partai Suu Kyi Meninggal di Tahanan Militer Myanmar

Rabu, 10 Maret 2021 - 14:11 WIB
loading...
A A A
Sesaat sebelum penangkapannya Zaw Myat Lynn memposting siaran langsung di Facebook di mana ia berkata: "Saya ingin mendorong semua warga negara di seluruh negeri bahwa kami akan memprotes siang dan malam selama 24 jam melawan kediktatoran."

Dia mendesak orang-orang untuk terus memerangi tentara, dengan mengatakan "kami akan mempertaruhkan hidup kami untuk mengalahkan mereka."

"Kami menunjukkan kepada komunitas internasional termasuk PBB dan badan lainnya bahwa kami, warga Myanmar menginginkan demokrasi dan kami menghargai demokrasi sebagai hal yang paling berharga dalam hidup kami," katanya.

Kematian Zaw Myat Lynn mengikuti kematian ketua partai NLD Yangon Khin Maung Latt, yang meninggal saat ditahan pada hari Sabtu.

"Pada malam penangkapannya, Khin Maung Latt disiksa sampai mati di selnya," kata AAPP dalam siaran persnya.



"Laporan tentang memar di kepala dan tubuh Khin Maung Latt menimbulkan kecurigaan bahwa dia telah dianiaya," kata anggota parlemen NLD Ba Myo Thein kepada Reuters.

CNN tidak dapat secara independen memverifikasi pelaporan ini dan rincian seputar kematian Zaw Myat Lynn dan Khin Maung Latt tidak diketahui secara jelas.

Myanmar telah dilanda kekacauan sejak militer merebut kekuasaan, menahan penasihat negara Suu Kyi dan membentuk junta baru untuk menjalankan negara itu. Selama lebih dari sebulan, pengunjuk rasa di seluruh Myanmar setiap hari berjumlah ribuan turun ke jalan menentang kekuasaan militer.

Pasukan keamanan meresponsnya dengan kekerasan dan kebrutalan yang meningkat. Para saksi melaporkan pembunuhan di luar hukum, sementara rekaman dan foto menunjukkan polisi dan militer menembak mati pengunjuk rasa anti-kudeta dan memukuli tahanan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Waduh! 500 Siswa Sekolah...
Waduh! 500 Siswa Sekolah Sakit Setelah Menyantap MBG yang Terpapar Bangkai Ular
Rekomendasi
Jadwal Pemutihan Pajak...
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2025
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Jadwal Haji Hingga Puncak...
Jadwal Haji Hingga Puncak Haji Tahun 2025
Berita Terkini
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
16 menit yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
1 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
2 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
3 jam yang lalu
Siap Berperang dengan...
Siap Berperang dengan India, Militer Pakistan Gelar Latihan Peluncuran Rudal
3 jam yang lalu
Israel Panggil Pasukan...
Israel Panggil Pasukan Cadangan untuk Invasi Gaza dalam Skala Besar
4 jam yang lalu
Infografis
10 Negara Terkuat di...
10 Negara Terkuat di Dunia 2025 secara Militer Versi GFP
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved