Ditangkap Junta Militer, Anggota Partai Suu Kyi Tewas di Penjara
loading...
A
A
A
YANGON - Seorang pejabat Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Khin Maung Latt dilaporkan tewas di dalam penjara di kota Yangon, Myanmar , semalam. Khin adalah salah satu pejabat partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi , yang turut ditahan oleh junta militer.
Khin diketahui pernah bekerja sebagai manajer kampanye untuk salah satu dari dua anggota parlemen Muslim dari NLD, yang terpilih pada tahun 2020.
Kabar kematian Khin diungkapkan oleh Ba Myo Thein, seorang anggota majelis tinggi parlemen yang dibubarkan setelah kudeta. Ba mengatakan bahwa ada laporan luka di kepala dan tubuh Khin, yang menimbulkan kecurigaan bahwa dia telah dianiaya.
"Sepertinya dia ditangkap pada malam hari dan disiksa dengan kejam. Ini sama sekali tidak bisa diterima," ujarnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/3/2021).
Polisi di Pabedan, distrik Yangon tempat Khin ditangkap, menolak berkomentar mengenai laporan ini.
Sementara itu, aksi menolak kudeta dan pemerintahan junta militer terus meluas di Myanmar. Terbaru, sebuah serikat pekerja Myanmar mendesak anggota untuk menutup toko dan menghentikan semua aktivitas perdagangan, sebagai bentuk protes.
Serikat, yang terdiri dari sembilan organisasi pekerja di Myanmar mengatakan mereka berencana untuk menjalankan penutupan penuh ekonomi. Ini dilakukan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah militer.
"Melanjutkan kegiatan ekonomi dan bisnis seperti biasa hanya akan menguntungkan militer karena mereka menekan energi rakyat Myanmar. Sekaranglah waktu untuk mengambil tindakan untuk mempertahankan demokrasi kita," kata serikat tersebut.
Khin diketahui pernah bekerja sebagai manajer kampanye untuk salah satu dari dua anggota parlemen Muslim dari NLD, yang terpilih pada tahun 2020.
Kabar kematian Khin diungkapkan oleh Ba Myo Thein, seorang anggota majelis tinggi parlemen yang dibubarkan setelah kudeta. Ba mengatakan bahwa ada laporan luka di kepala dan tubuh Khin, yang menimbulkan kecurigaan bahwa dia telah dianiaya.
"Sepertinya dia ditangkap pada malam hari dan disiksa dengan kejam. Ini sama sekali tidak bisa diterima," ujarnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (8/3/2021).
Polisi di Pabedan, distrik Yangon tempat Khin ditangkap, menolak berkomentar mengenai laporan ini.
Baca Juga
Sementara itu, aksi menolak kudeta dan pemerintahan junta militer terus meluas di Myanmar. Terbaru, sebuah serikat pekerja Myanmar mendesak anggota untuk menutup toko dan menghentikan semua aktivitas perdagangan, sebagai bentuk protes.
Serikat, yang terdiri dari sembilan organisasi pekerja di Myanmar mengatakan mereka berencana untuk menjalankan penutupan penuh ekonomi. Ini dilakukan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah militer.
"Melanjutkan kegiatan ekonomi dan bisnis seperti biasa hanya akan menguntungkan militer karena mereka menekan energi rakyat Myanmar. Sekaranglah waktu untuk mengambil tindakan untuk mempertahankan demokrasi kita," kata serikat tersebut.
(esn)