98 Tewas dalam Ledakan di Pangkalan Militer Guinea Ekuatorial
loading...
A
A
A
BATA - Jumlah korban tewas dalam ledakan di pangkalan militer Guinea Ekuatorial lebih dari tiga kali lipat dari perkiraan awal. Presiden negara itu mengaitkan ledakan tersebt dengan kelalaian dan memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut.
"Sedikitnya 98 orang tewas akibat luka-luka yang diderita dalam serangkaian ledakan di Guinea Ekuatorial," kata Kementerian Kesehatan Guinea Ekuatorial setelah sukarelawan mencari mayat di reruntuhan seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa (9/3/2021).
Jumlah ini tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya yaitu 31 tewas dalam ledakan yang terjadi pada Minggu sore di pangkalan militer di kota pantai Bata. Baik warga sipil maupun personel militer termasuk di antara korban.
"Setidaknya 615 orang terluka, 299 di antaranya masih dirawat di rumah sakit," kementerian kesehatan menulis di Twitter, mengutip wakil presiden.
Stasiun televisi TVGE memperlihatkan Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue mengunjungi sebuah rumah sakit di Bata tempat para korban ledakan dirawat.
Laporan media lokal menunjukkan anak-anak ditarik keluar dari bawah tumpukan beton yang rusak dan logam, serta mayat-mayat yang terbungkus seprai berbaris di sisi jalan.
Kementerian kesehatan juga men-tweet pada hari sebelumnya bahwa mereka telah menyiapkan "brigade kesehatan mental" yang terdiri dari psikiater, psikolog, dan perawat untuk menangani para korban ledakan di Bata.
"Karena kerusakan tidak hanya fisik tapi juga mental," kata kementerian Guinea Ekuatorial.
Diwartakan sebelumnya, ada empat ledakan yang mengguncang kota terbesar negara Afrika Tengah dan pusat ekonomi utama itu pada Minggu atau Senin kemarin. Ledakan awal terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
"Sedikitnya 98 orang tewas akibat luka-luka yang diderita dalam serangkaian ledakan di Guinea Ekuatorial," kata Kementerian Kesehatan Guinea Ekuatorial setelah sukarelawan mencari mayat di reruntuhan seperti dikutip dari Deutsche Welle, Selasa (9/3/2021).
Jumlah ini tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya yaitu 31 tewas dalam ledakan yang terjadi pada Minggu sore di pangkalan militer di kota pantai Bata. Baik warga sipil maupun personel militer termasuk di antara korban.
"Setidaknya 615 orang terluka, 299 di antaranya masih dirawat di rumah sakit," kementerian kesehatan menulis di Twitter, mengutip wakil presiden.
Stasiun televisi TVGE memperlihatkan Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue mengunjungi sebuah rumah sakit di Bata tempat para korban ledakan dirawat.
Laporan media lokal menunjukkan anak-anak ditarik keluar dari bawah tumpukan beton yang rusak dan logam, serta mayat-mayat yang terbungkus seprai berbaris di sisi jalan.
Kementerian kesehatan juga men-tweet pada hari sebelumnya bahwa mereka telah menyiapkan "brigade kesehatan mental" yang terdiri dari psikiater, psikolog, dan perawat untuk menangani para korban ledakan di Bata.
"Karena kerusakan tidak hanya fisik tapi juga mental," kata kementerian Guinea Ekuatorial.
Diwartakan sebelumnya, ada empat ledakan yang mengguncang kota terbesar negara Afrika Tengah dan pusat ekonomi utama itu pada Minggu atau Senin kemarin. Ledakan awal terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat.