Paus Fransiskus Dengarkan Lantunan Al-Qur’an di Tempat Lahir Nabi Ibrahim
loading...
A
A
A
BAGHDAD - Paus Fransiskus, pemimpin Vatikan, mendengarkan pembacaan ayat-ayat Al-Quran saat berkunjung ke kota kuno Ur, di Irak selatan, yang diyakini sebagai kota kelahiran Nabi Ibrahim. Momen itu berlangsung Sabtu pekan lalu.
Paus Fransiskus tiba di Irak pada hari Jumat dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah pada kunjungan pertama kepausan ke negara itu, yang bertujuan untuk mempromosikan seruannya untuk persaudaraan yang lebih besar di antara semua orang.
Dia juga bertemu dengan Ayatollah Agung Ali al-Sistani, salah satu ulama paling senior dalam Islam Syiah, di kota suci Najaf di Irak pada Sabtu lalu. Dalam pertemuan itu, Paus menyampaikan pesan bersama tentang hidup berdampingan secara damai.
Dia kemudian berbicara tentang spektrum komunitas agama Irak yang kaya di Ur, di mana Nabi Ibrahim, seorang tokoh sentral dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam diyakini telah lahir pada milenium kedua Sebelum Masehi (SM). Di sana, dia membuat permohonan yang bersemangat untuk "persatuan" setelah konflik. Dia juga mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.
"Semuanya dimulai dari sini," kata Paus Fransiskus, setelah mendengar pendapat dari perwakilan komunitas agama Irak yang beragam, seperti dikutip dari Daily Sabah, Minggu (7/3/2021).
Setelah acara doa di Ur, Paus kembali ke Baghdad untuk merayakan misa publik pertamanya di negara itu, di Katedral Saint Joseph.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
Paus Fransiskus tiba di Irak pada hari Jumat dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah pada kunjungan pertama kepausan ke negara itu, yang bertujuan untuk mempromosikan seruannya untuk persaudaraan yang lebih besar di antara semua orang.
Dia juga bertemu dengan Ayatollah Agung Ali al-Sistani, salah satu ulama paling senior dalam Islam Syiah, di kota suci Najaf di Irak pada Sabtu lalu. Dalam pertemuan itu, Paus menyampaikan pesan bersama tentang hidup berdampingan secara damai.
Dia kemudian berbicara tentang spektrum komunitas agama Irak yang kaya di Ur, di mana Nabi Ibrahim, seorang tokoh sentral dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam diyakini telah lahir pada milenium kedua Sebelum Masehi (SM). Di sana, dia membuat permohonan yang bersemangat untuk "persatuan" setelah konflik. Dia juga mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.
"Semuanya dimulai dari sini," kata Paus Fransiskus, setelah mendengar pendapat dari perwakilan komunitas agama Irak yang beragam, seperti dikutip dari Daily Sabah, Minggu (7/3/2021).
Setelah acara doa di Ur, Paus kembali ke Baghdad untuk merayakan misa publik pertamanya di negara itu, di Katedral Saint Joseph.
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(min)