Mario Aoun: Istri Para Politisi Lebanon Tawarkan Layanan Seks ke Pemimpin Asing
loading...
A
A
A
BEIRUT - Anggota Parlemen Lebanon , Mario Aoun, membuat komentar yang memicu kontroversi dan kemarahan publik. Dia mengeklaim istri para politisi di negara itu menawarkan layanan seks kepada para pemimpin dan politisi asing untuk tujuan politik.
Pernyataan Mario Aoun dari Free Patriotic Movement [Gerakan Patriotik Bebas]—partainya Presiden Michel Aoun—semakin menambah daftar krisis di negara itu, mulai dari kegagalan elite politik dalam membentuk pemerintahan baru, menyalahkan pejabat yang bertanggung jawab atas ledakan dahsyat Agustus tahun lalu yang menghancurkan sebagian besar ibu kota, hingga skandal vaksin baru-baru ini.
“Istri dari beberapa politisi Lebanon biasa melakukan penawaran seksual kepada para pemimpin dan politisi di negara lain, agar mereka melindungi kepentingan politik suami mereka,” kata Mario Aoun dalam wawancara 47 menit di SBI TV yang dilansir Gulf News, Rabu (3/3/2021).
Pernyataannya menuai kemarahan dari publik Lebanon pengguna media sosial. Mereka mendesak pemirsa dan komentator untuk mengutuk tuduhan yang dibuat Mario Aoun selama wawancara televisi tersebut.
Anggota Parlemen itu ditegur pembawa acara Tony Khalife, namun Mario Aoun bersikeras klaimnya benar. Dia lantas menyebut nama mantan Menteri Dalam Negeri Suriah Ghazi Kanaan, yang bunuh diri pada 2005—saat dituduh terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri. ”Istri politisi Lebanon biasa mengunjunginya untuk memberikan bantuan seksual dan pulang,” katanya.
Para pengguna media sosial menyerang pernyataan Mario Aoun, dengan mengatakan bahwa dia membuat tuduhan yang begitu berani tanpa bukti, yang menunjukkan betapa rendahnya politisi di Lebanon. Mereka mendesak anggota parlemen tersebut dan elite politik lainnya untuk mencurahkan waktu mereka untuk masalah yang lebih serius yang dihadapi Lebanon.
Pernyataan Mario Aoun dari Free Patriotic Movement [Gerakan Patriotik Bebas]—partainya Presiden Michel Aoun—semakin menambah daftar krisis di negara itu, mulai dari kegagalan elite politik dalam membentuk pemerintahan baru, menyalahkan pejabat yang bertanggung jawab atas ledakan dahsyat Agustus tahun lalu yang menghancurkan sebagian besar ibu kota, hingga skandal vaksin baru-baru ini.
“Istri dari beberapa politisi Lebanon biasa melakukan penawaran seksual kepada para pemimpin dan politisi di negara lain, agar mereka melindungi kepentingan politik suami mereka,” kata Mario Aoun dalam wawancara 47 menit di SBI TV yang dilansir Gulf News, Rabu (3/3/2021).
Pernyataannya menuai kemarahan dari publik Lebanon pengguna media sosial. Mereka mendesak pemirsa dan komentator untuk mengutuk tuduhan yang dibuat Mario Aoun selama wawancara televisi tersebut.
Anggota Parlemen itu ditegur pembawa acara Tony Khalife, namun Mario Aoun bersikeras klaimnya benar. Dia lantas menyebut nama mantan Menteri Dalam Negeri Suriah Ghazi Kanaan, yang bunuh diri pada 2005—saat dituduh terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri. ”Istri politisi Lebanon biasa mengunjunginya untuk memberikan bantuan seksual dan pulang,” katanya.
Para pengguna media sosial menyerang pernyataan Mario Aoun, dengan mengatakan bahwa dia membuat tuduhan yang begitu berani tanpa bukti, yang menunjukkan betapa rendahnya politisi di Lebanon. Mereka mendesak anggota parlemen tersebut dan elite politik lainnya untuk mencurahkan waktu mereka untuk masalah yang lebih serius yang dihadapi Lebanon.
(min)