Diperingatkan Biden Hati-hati, Ini Jawaban Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Serangan udara terhadap milisi yang ditempatkan di perbatasan Suriah dengan Irak yang ditugaskan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden awal pekan ini dikritik keras oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran , Ali Shamkhani.
Shamkhani menyebut AS berusaha untuk menghidupkan kembali terorisme di wilayah Suriah dan mendukung Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) .
"Tindakan Amerika baru-baru ini memperkuat dan memperluas aktivitas teroris Daesh (IS) di wilayah tersebut," kata Shamkhani saat dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein yang sedang berkunjung. Ini adalah kunjungan kedua diplomat Irak ke negara tetangga bulan ini.
"Serangan terhadap pasukan perlawanan anti-teroris adalah awal dari babak baru terorisme terorganisir," tambah pejabat itu seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (27/2/2021).
Shamkhani pun berjanji akan menghadapi rencana AS untuk menghidupkan kembali terorisme di wilayah tersebut. Namun ia tidak merinci bagaimana tepatnya Teheran berencana melakukan hal itu.
Serangan udara di sisi perbatasan Irak-Suriah terjadi di provinsi Deir-ez-Zor pada Kamis malam. Serangan itu menargetkan perkemahan kelompok paramiliter yang didukung Iran yang ditempatkan di sana. Meskipun tidak ada angka resmi yang muncul, mereka dilaporkan menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat anggota milisi lainnya.
Serangan itu rupanya tidak dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan besar-besaran terhadap milisi. Ditanya tentang tujuan serangan itu, dan pesan apa yang dikirimkannya ke Iran, Biden mengatakan itu hanya peringatan.
“Anda tidak dapat bertindak dengan impunitas. Hati-hati,” kata Biden kepada wartawan.
Serangan itu dikecam oleh pemerintah Suriah sebagai tindakan agresi terbuka terhadap negara tersebut.
"Republik Arab Suriah mengutuk keras agresi AS terhadap kedaulatannya," kata Kementerian Luar Negeri Suriah, menyebut serangan itu sebagai tindakan agresi pengecut dan pelanggaran mencolok terhadap aturan hukum internasional dan Piagam PBB.
Shamkhani menyebut AS berusaha untuk menghidupkan kembali terorisme di wilayah Suriah dan mendukung Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) .
"Tindakan Amerika baru-baru ini memperkuat dan memperluas aktivitas teroris Daesh (IS) di wilayah tersebut," kata Shamkhani saat dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein yang sedang berkunjung. Ini adalah kunjungan kedua diplomat Irak ke negara tetangga bulan ini.
"Serangan terhadap pasukan perlawanan anti-teroris adalah awal dari babak baru terorisme terorganisir," tambah pejabat itu seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (27/2/2021).
Shamkhani pun berjanji akan menghadapi rencana AS untuk menghidupkan kembali terorisme di wilayah tersebut. Namun ia tidak merinci bagaimana tepatnya Teheran berencana melakukan hal itu.
Serangan udara di sisi perbatasan Irak-Suriah terjadi di provinsi Deir-ez-Zor pada Kamis malam. Serangan itu menargetkan perkemahan kelompok paramiliter yang didukung Iran yang ditempatkan di sana. Meskipun tidak ada angka resmi yang muncul, mereka dilaporkan menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat anggota milisi lainnya.
Serangan itu rupanya tidak dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan besar-besaran terhadap milisi. Ditanya tentang tujuan serangan itu, dan pesan apa yang dikirimkannya ke Iran, Biden mengatakan itu hanya peringatan.
“Anda tidak dapat bertindak dengan impunitas. Hati-hati,” kata Biden kepada wartawan.
Serangan itu dikecam oleh pemerintah Suriah sebagai tindakan agresi terbuka terhadap negara tersebut.
"Republik Arab Suriah mengutuk keras agresi AS terhadap kedaulatannya," kata Kementerian Luar Negeri Suriah, menyebut serangan itu sebagai tindakan agresi pengecut dan pelanggaran mencolok terhadap aturan hukum internasional dan Piagam PBB.
(ian)