Korban Penembakan Pangkalan Militer AS Tuntut Arab Saudi

Rabu, 24 Februari 2021 - 04:38 WIB
loading...
A A A
Gugatan tersebut juga mengatakan bahwa para peserta pelatihan Arab Saudi mengetahui al-Shamrani telah membeli dan menyimpan senjata api serta amunisi di baraknya, dan ia telah memposting serta membagikan materi ekstremis di media sosial dan memutar video penembakan massal sebelum serangan itu.



"Al-Shamrani adalah Kuda Troya yang dikirim oleh negaranya, Kerajaan Arab Saudi, dan wakilnya, al Qaeda di Jazirah Arab, untuk pelatihan penerbangan di Pangkalan Udara Angkatan Laut Pensacola, Florida, di bawah naungan program yang terkait dengan miliaran dolar dalam penjualan senjata militer dari Amerika Serikat ke Kerajaan," gugatan itu menyatakan.

"Sedikit yang orang Amerika tahu bahwa pengaturan seperti itu akan segera berubah menjadi kesepakatan yang mengerikan, Tawar-menawar yang aneh," sambung gugatan itu.

Satu bulan setelah penembakan, Jaksa Agung AS William Barr mengumumkan bahwa 21 peserta pelatihan Saudi yang ditemukan memiliki sentimen jihadis atau anti-Amerika di halaman media sosial atau "kontak dengan pornografi anak" sedang dikirim pulang.



Gugatan tersebut meminta ganti rugi moneter terhadap Arab Saudi di bawah pengecualian hukum yang memungkinkan tuntutan hukum terhadap negara asing yang timbul dari tindakan terorisme. Meskipun Presiden Donald Trump saat itu mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berbicara dengan raja Arab Saudi dan pihak kerajaan akan membantu keluarga para korban. Namun menurut gugatan tersebut pihak kerajaan melanggar perjanjian dengan gagal memberikan kompensasi atau terlibat dengan para korban.

Gugatan itu diajukan di Distrik Utara Florida atas nama keluarga dari tiga orang yang terbunuh dan 13 lainnya yang terluka, termasuk deputi sheriff. Seorang juru bicara kedutaan Saudi di Washington tidak segera membalas email yang meminta komentar pada hari Senin.

Gugatan itu muncul ketika pemerintahan Biden telah mengisyaratkan sikap yang lebih keras terhadap Arab Saudi setelah hubungan yang nyaman selama empat tahun terakhir antara Trump dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)