Keluarga Kerajaan Dubai: Putri Latifa Sedang Dirawat di Rumah
loading...
A
A
A
LONDON - Keluarga kerajaan Dubai mengatakan Putri Latifa "dirawat di rumah" setelah BBC memperoleh video di mana dia menuduh keluarganya menyanderanya sejak dia mencoba melarikan diri pada 2018.
"Dia terus membaik dan kami berharap dia akan kembali ke kehidupan publik pada waktu yang tepat," ungkap pernyataan keluarga kerajaan Dubai, dilansir BBC.
Dalam video yang direkam secara diam-diam, sang putri berkata dia takut akan nyawanya.
Rekaman itu memicu seruan global untuk penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB telah meminta Uni Emirat Arab (UEA) memberikan bukti bahwa sang putri masih hidup.
Tetapi tidak ada video atau foto yang dirilis dengan pernyataan keluarga yang dapat menjadi bukti Putri Latifa masih hidup. Juga tidak ada rincian tentang kondisinya sekarang.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada BBC bahwa dia akan menyelidiki kasus ini.
"Kami menangani hak asasi manusia dengan serius, kami akan memantau situasi dengan cermat. Di seluruh bidang, dengan musuh, pesaing, dengan mitra dan sekutu. Kami menganggap serius hak asasi manusia dan presiden telah meletakkannya di jantung kebijakan luar negeri kami dan negara-negara dapat mengharapkan kami untuk menindaklanjutinya," papar dia.
Kepala Human Rights Watch, Kenneth Roth, menggambarkan pernyataan keluarga itu sebagai "cerita sampul". Dia mengatakan tidak ada yang akan percaya para bangsawan Dubai sampai Latifa memiliki kebebasan berbicara untuk dirinya sendiri.
Kampanye FreeLatifa mengatakan, pernyataan serupa dari keluarga kerajaan telah diberikan di masa lalu dan tidak dapat dipercaya.
Dalam pernyataan, para pegiat mengatakan mereka khawatir otoritas Dubai mungkin telah menyiksanya dan membiusnya.
"Sekarang sangat mendesak bahwa tim independen dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pergi ke Dubai dan dapat mengunjungi Latifa segera, dan bahwa mereka bersikeras agar Latifa dibawa ke tempat aman di negara pilihannya," ungkap kampanye FreeLatifa.
Apa yang dikatakan keluarga kerajaan Dubai?
Tanggapan keluarga kerajaan datang melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) di London, Inggris.
"Menanggapi pemberitaan media tentang Sheikha Latifa, kami ingin berterima kasih kepada mereka yang telah menyatakan kepeduliannya atas kesejahteraannya, meskipun liputannya tentu tidak mencerminkan posisi sebenarnya," ungkap pernyataan keluarga kerajaan Dubai.
"Keluarganya telah memastikan bahwa Yang Mulia dirawat di rumah, didukung oleh keluarga dan para profesional medisnya," papar pernyataan itu.
Ayah Putri Latifa, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah salah satu kepala negara terkaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden UEA.
Bagaimana Putri Latifa ditangkap?
Dengan bantuan teman-temannya, Putri Latifa mencoba kabur dari Dubai untuk memulai hidup baru pada Februari 2018.
"Saya tidak diizinkan mengemudi, saya tidak diizinkan bepergian atau meninggalkan Dubai sama sekali," ujar dia dalam video yang direkam sebelum dia melarikan diri.
Namun beberapa hari kemudian, sang putri ditangkap oleh pasukan komando di atas perahu di Samudra Hindia. Dia diterbangkan kembali ke Dubai, tempat dia tinggal sejak itu.
Ayahnya mengatakan dia bertindak untuk kepentingan terbaiknya. Dubai dan UEA sebelumnya mengatakan Putri Latifa aman dalam perawatan keluarga.
"Dia terus membaik dan kami berharap dia akan kembali ke kehidupan publik pada waktu yang tepat," ungkap pernyataan keluarga kerajaan Dubai, dilansir BBC.
Dalam video yang direkam secara diam-diam, sang putri berkata dia takut akan nyawanya.
Rekaman itu memicu seruan global untuk penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Badan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB telah meminta Uni Emirat Arab (UEA) memberikan bukti bahwa sang putri masih hidup.
Tetapi tidak ada video atau foto yang dirilis dengan pernyataan keluarga yang dapat menjadi bukti Putri Latifa masih hidup. Juga tidak ada rincian tentang kondisinya sekarang.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan kepada BBC bahwa dia akan menyelidiki kasus ini.
"Kami menangani hak asasi manusia dengan serius, kami akan memantau situasi dengan cermat. Di seluruh bidang, dengan musuh, pesaing, dengan mitra dan sekutu. Kami menganggap serius hak asasi manusia dan presiden telah meletakkannya di jantung kebijakan luar negeri kami dan negara-negara dapat mengharapkan kami untuk menindaklanjutinya," papar dia.
Kepala Human Rights Watch, Kenneth Roth, menggambarkan pernyataan keluarga itu sebagai "cerita sampul". Dia mengatakan tidak ada yang akan percaya para bangsawan Dubai sampai Latifa memiliki kebebasan berbicara untuk dirinya sendiri.
Kampanye FreeLatifa mengatakan, pernyataan serupa dari keluarga kerajaan telah diberikan di masa lalu dan tidak dapat dipercaya.
Dalam pernyataan, para pegiat mengatakan mereka khawatir otoritas Dubai mungkin telah menyiksanya dan membiusnya.
"Sekarang sangat mendesak bahwa tim independen dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pergi ke Dubai dan dapat mengunjungi Latifa segera, dan bahwa mereka bersikeras agar Latifa dibawa ke tempat aman di negara pilihannya," ungkap kampanye FreeLatifa.
Apa yang dikatakan keluarga kerajaan Dubai?
Tanggapan keluarga kerajaan datang melalui Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) di London, Inggris.
"Menanggapi pemberitaan media tentang Sheikha Latifa, kami ingin berterima kasih kepada mereka yang telah menyatakan kepeduliannya atas kesejahteraannya, meskipun liputannya tentu tidak mencerminkan posisi sebenarnya," ungkap pernyataan keluarga kerajaan Dubai.
"Keluarganya telah memastikan bahwa Yang Mulia dirawat di rumah, didukung oleh keluarga dan para profesional medisnya," papar pernyataan itu.
Ayah Putri Latifa, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah salah satu kepala negara terkaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden UEA.
Bagaimana Putri Latifa ditangkap?
Dengan bantuan teman-temannya, Putri Latifa mencoba kabur dari Dubai untuk memulai hidup baru pada Februari 2018.
"Saya tidak diizinkan mengemudi, saya tidak diizinkan bepergian atau meninggalkan Dubai sama sekali," ujar dia dalam video yang direkam sebelum dia melarikan diri.
Namun beberapa hari kemudian, sang putri ditangkap oleh pasukan komando di atas perahu di Samudra Hindia. Dia diterbangkan kembali ke Dubai, tempat dia tinggal sejak itu.
Ayahnya mengatakan dia bertindak untuk kepentingan terbaiknya. Dubai dan UEA sebelumnya mengatakan Putri Latifa aman dalam perawatan keluarga.
(sya)