KKB Serang Sekolah, Bunuh Satu Siswa dan Culik Puluhan Lainnya
loading...
A
A
A
ABUJA - Setidaknya 42 orang, termasuk siswa, diculik dalam sebuah serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di sebuah sekolah milik pemerintah di bagian Niger, di wilayah Sabuk Tengah Nigeria pada Rabu lalu.
"Korban penculikan itu terdiri dari 27 siswa, tiga guru dan sembilan anggota keluarga," kata pemerintah negara bagian dalam sebuah pernyataan yang menyebutkan nama-nama mereka yang diculik seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/2/2021).
Seorang siswa tewas dalam penyerangan itu bernama Benjamin Habila.
Insiden terbaru ini menimbulkan pertanyaan terkait keamanan sekolah di beberapa bagian Nigeria utara. Pasalnya, insiden ini terjadi dua bulan setelah lebih dari 300 siswa diculik dalam kejadian serupa di Sekolah Menengah Sains Pemerintah Kankara, di Katsina, negara bagian asal Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. Mereka kemudian segera dibebaskan setelah penculikan mereka.
Gubernur negara bagian Niger Abubakar Sani Bello, menurut sekretaris pers utamanya Mary Noel Barje, telah menutup semua sekolah asrama di daerah tersebut dan mengirim militer untuk menyelamatkan mereka yang diculik dari sekolah tersebut.
Presiden Buhari sendiri mengutuk penculikan anak-anak sekolah tersebut.
"Presiden telah mengarahkan Angkatan Bersenjata dan Polisi, untuk menjamin semua tawanan segera dan aman," kata juru bicara Buhari, Garba Shehu, dalam sebuah pernyataan.
"Presiden juga telah mengirim tim kepala keamanan ke Minna, Negara Bagian Niger untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan dan bertemu dengan pejabat negara, tokoh masyarakat, serta orang tua dan staf perguruan tinggi," imbuhnya.
Seorang mantan senator Nigeria, Shehu Sani, mengatakan kepada CNN bahwa sekolah tersebut tidak memiliki pagar pembatas dan memberikan akses yang mudah ke kelompok militan.
"Kota ini berada di pusat pemberontakan di Negara Bagian Niger. Bandit Fulani beroperasi di poros itu dan ada ribuan orang mengungsi di daerah ini. Para bandit di barat laut Nigeria menjadi lebih mematikan dan merusak daripada Boko Haram," ucap Sani, yang juga seorang siswa di sekolah tersebut, kepada CNN.
Buhari baru-baru ini memensiunkan semua kepala pasukan keamanan Nigeria dan menunjuk yang baru, di tengah meningkatnya ketidakamanan dan penculikan di negara itu.
"Situasi keamanan di Nigeria luar biasa dan mengancam perdamaian negara," kata Sani kepada CNN. “Sangat disayangkan para kepala dinas dibiarkan tinggal begitu lama,” tukasnya.
"Korban penculikan itu terdiri dari 27 siswa, tiga guru dan sembilan anggota keluarga," kata pemerintah negara bagian dalam sebuah pernyataan yang menyebutkan nama-nama mereka yang diculik seperti dikutip dari CNN, Jumat (19/2/2021).
Seorang siswa tewas dalam penyerangan itu bernama Benjamin Habila.
Insiden terbaru ini menimbulkan pertanyaan terkait keamanan sekolah di beberapa bagian Nigeria utara. Pasalnya, insiden ini terjadi dua bulan setelah lebih dari 300 siswa diculik dalam kejadian serupa di Sekolah Menengah Sains Pemerintah Kankara, di Katsina, negara bagian asal Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. Mereka kemudian segera dibebaskan setelah penculikan mereka.
Gubernur negara bagian Niger Abubakar Sani Bello, menurut sekretaris pers utamanya Mary Noel Barje, telah menutup semua sekolah asrama di daerah tersebut dan mengirim militer untuk menyelamatkan mereka yang diculik dari sekolah tersebut.
Presiden Buhari sendiri mengutuk penculikan anak-anak sekolah tersebut.
"Presiden telah mengarahkan Angkatan Bersenjata dan Polisi, untuk menjamin semua tawanan segera dan aman," kata juru bicara Buhari, Garba Shehu, dalam sebuah pernyataan.
"Presiden juga telah mengirim tim kepala keamanan ke Minna, Negara Bagian Niger untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan dan bertemu dengan pejabat negara, tokoh masyarakat, serta orang tua dan staf perguruan tinggi," imbuhnya.
Seorang mantan senator Nigeria, Shehu Sani, mengatakan kepada CNN bahwa sekolah tersebut tidak memiliki pagar pembatas dan memberikan akses yang mudah ke kelompok militan.
"Kota ini berada di pusat pemberontakan di Negara Bagian Niger. Bandit Fulani beroperasi di poros itu dan ada ribuan orang mengungsi di daerah ini. Para bandit di barat laut Nigeria menjadi lebih mematikan dan merusak daripada Boko Haram," ucap Sani, yang juga seorang siswa di sekolah tersebut, kepada CNN.
Buhari baru-baru ini memensiunkan semua kepala pasukan keamanan Nigeria dan menunjuk yang baru, di tengah meningkatnya ketidakamanan dan penculikan di negara itu.
"Situasi keamanan di Nigeria luar biasa dan mengancam perdamaian negara," kata Sani kepada CNN. “Sangat disayangkan para kepala dinas dibiarkan tinggal begitu lama,” tukasnya.
(ian)