Pentagon: Sepertiga Militer AS Menolak Vaksin COVID-19

Kamis, 18 Februari 2021 - 14:55 WIB
loading...
Pentagon: Sepertiga Militer AS Menolak Vaksin COVID-19
Vaksinasi anti-COVID-19 dengan vaksin Pfizer/BioNTech. Foto/REUTERS/ File Photo
A A A
WASHINGTON - Pejabat Pentagon mengatakan sekitar sepertiga dari personel militer Amerika Serikat (AS) menolak untuk menerima vaksin COVID-19. Padahal tingkat infeksi virus corona baru di internal pasukan Amerika cukup signifikan.

Pejabat Pentagon, Mayor Jenderal Jeff Taliaferro, mengungkapkan tingginya tingkat penolakan vaksin dalam sidang Kongres, karena Departemen Pertahanan AS terus mengklasifikasikan vaksin COVID-19 sebagai opsional lantaran belum mendapat persetujuan penuh dari Administrasi Obat Federal (FDA).



"Tingkat penerimaan di suatu tempat dua pertiga," kata Taliaferro, menekankan bahwa angka tersebut didasarkan pada data yang sangat awal.

Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa tidak ada data lengkap militer tentang vaksinasi, tetapi mengatakan sejauh ini lebih dari 916.500 vaksin telah diberikan.

Kirby mengatakan tingkat penolakan setara dengan populasi umum, di mana vaksin belum ditawarkan hampir seluas itu.

"Kami di militer pada dasarnya mencerminkan tingkat penerimaan masyarakat Amerika," kata Kirby kepada wartawan.

Pemerintah telah menggandeng militer dan Garda Nasional untuk membantu memvaksinasi masyarakat umum.

Kirby mengatakan bahwa pada akhir pekan ini, lebih dari satu juta anggota militer akan mendapat suntikan vaksin.



Pentagon mewajibkan sebagian besar vaksinasi standar untuk personel militer.

Tetapi karena vaksin COVID-19 hanya disetujui dalam keadaan darurat, kata Kirby, itu tidak dapat dipaksakan pada manusia.

"Ada batas nyata, secara hukum, yang kami miliki, untuk membuatnya wajib bagi pasukan kami dan keluarga mereka," ujarnya.

Dia mencatat bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menerima vaksin tersebut.

"Yang diinginkan menteri adalah agar pria dan wanita di departemen membuat keputusan terbaik dan paling tepat untuk mereka dan kesehatan mereka serta kesehatan keluarga mereka," kata Kirby, seperti dikutip AFP, Kamis (18/2/2021).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0898 seconds (0.1#10.140)