Penentang Kudeta Myanmar Tolak Klaim Mendukung Junta
loading...
A
A
A
YANGON - Ratusan ribu orang berunjuk rasa di Myanmar pada Rabu (17/2), menolak pernyataan militer bahwa publik mendukung penggulingan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Para demonstran mengatakan mereka tidak akan takut mengakhiri pemerintahan militer.
“Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai, tetapi pasukan keamanan melepaskan tembakan di kota Mandalay setelah gelap dalam konfrontasi dengan para pekerja kereta api yang mogok kerja,” ungkap warga setempat.
Penentang kudeta 1 Februari sangat skeptis terhadap jaminan junta bahwa akan ada pemilu yang adil dan militer akan menyerahkan kekuasaan.
Janji itu diungkapkan saat polisi mengajukan tuntutan tambahan terhadap Suu Kyi.
“Kami mencintai demokrasi dan membenci junta,” tegas Sithu Maung, anggota terpilih dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi.
Maung mengatakan kepada puluhan ribu orang di Pagoda Sule, lokasi protes di kota utama Yangon.
Para demonstran mengatakan mereka tidak akan takut mengakhiri pemerintahan militer.
“Demonstrasi sebagian besar berlangsung damai, tetapi pasukan keamanan melepaskan tembakan di kota Mandalay setelah gelap dalam konfrontasi dengan para pekerja kereta api yang mogok kerja,” ungkap warga setempat.
Penentang kudeta 1 Februari sangat skeptis terhadap jaminan junta bahwa akan ada pemilu yang adil dan militer akan menyerahkan kekuasaan.
Janji itu diungkapkan saat polisi mengajukan tuntutan tambahan terhadap Suu Kyi.
“Kami mencintai demokrasi dan membenci junta,” tegas Sithu Maung, anggota terpilih dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi.
Maung mengatakan kepada puluhan ribu orang di Pagoda Sule, lokasi protes di kota utama Yangon.