Badai Salju Tewaskan 21 Orang di AS, 2,7 Juta Rumah Mati Listrik

Kamis, 18 Februari 2021 - 03:03 WIB
loading...
A A A
"Kami tahu jutaan orang menderita. Kami tidak memiliki prioritas lain selain memberi mereka listrik," papar Presiden dan CEO ERCOT Bill Magness.

Kekurangan listrik menyebabkan tarif melonjak, menimbulkan pertanyaan tentang operasi jaringan negara bagian.

Gubernur Texas Greg Abbott menuntut agar anggota parlemen negara bagian menyelidiki ERCOT dan meloloskan reformasi.

Warga Texas yang menggigil tanpa pemanas listrik itu mengecam ERCOT melalui media sosial.

“HARGA MENYENANGKAN!!!” ungkap Rebecca Michael Gonzales di Facebook, saat pengguna lain memposting GIF ular merayap.

“Ini bukan permintaan yang tinggi. Anda tidak melakukan perawatan. Anda perlu membayar orang untuk apa yang Anda berikan kepada mereka," papar Carol Alford di Facebook.

Wali Kota Austin Steve Adler mengatakan mungkin perlu dua atau tiga hari lagi sebelum listrik kembali normal, dan ada kekurangan informasi dari otoritas negara tentang kapan listrik akan kembali pulih.

“Jaringan listrik telah mengecewakan kami di sini. Kami membutuhkan jawaban yang lebih baik dari negara mengenai kapan pembangkit listrik akan hidup kembali,” ujar dia kepada MSNBC.

“Gagal karena kita memiliki sistem yang belum diperkuat dan siap untuk cuaca berkelanjutan pada 18 derajat di bawah nol. Tapi kita perlu mulai melihat cuaca ekstrim. Ini tidak biasa seperti dulu," ungkap dia.

“Presiden AS Joe Biden meyakinkan para gubernur negara bagian yang dilanda badai bahwa pemerintah federal siap menawarkan sumber daya darurat yang dibutuhkan,” papar Gedung Putih.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)