Gadis Cilik Ini Tak Bisa Lihat Ayahnya Terakhir Kali karena Dipenjara Rezim Turki

Rabu, 17 Februari 2021 - 19:10 WIB
loading...
Gadis Cilik Ini Tak Bisa Lihat Ayahnya Terakhir Kali karena Dipenjara Rezim Turki
Kubra Kuzan, 5, gadis cilik di Turki meninggal karena kanker. Dia tidak bisa melihat ayahnya untuk terakhir kali karena sang ayah dipenjara rezim pemerintah Turki. Foto/Turkishminute
A A A
ANKARA - Seorang gadis cilik berusia lima tahun asal Turki , Kubra Kuzan, meninggal karena kanker pada hari Minggu. Dia tidak bisa melihat Ayahnya untuk terakhir kalinya karena sang Ayah, seorang birokrat bersih, dipenjara rezim pemerintah atas tuduhan terkait dengan gerakan Gulen.

Sebelum meninggal, Kubra sejatinya ingin melihat wajah Ayahnya. Namun, pihak berwenang menolak permintaan kunjungannya.



Mengutip laporan media setempat, Turkishminute, Selasa (16/2/2021), Ayah Kubra, Ertugrul Kuzan, diberhentikan dari pekerjaannya di Council of Forensic Medicine setelah upaya kudeta 15 Juli 2016 di Turki. Dia ditangkap pada tahun yang sama atas tuduhan terlibat upaya kudeta dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.

Keluarga Kuzan telah meminta penangguhan hukuman penjara atas Ertugrul. Berdasarkan undang-undang tentang hukum eksekusi, hukuman bagi narapidana dapat ditunda setahun bila ada anggota keluarganya yang sakit parah.

Namun pihak berwenang menolak permintaan keluarga Kuzan.

Di bulan-bulan pertama penyakit kanker akut yang menimpanya, gadis cilik itu mengungkapkan kesedihan dan rindunya agar bisa bertemu Ayahnya. Sang Ayah lantas diizinkan untuk mengunjunginya sebentar pada 6 Januari lalu, namun sayangnya saat itu kondisi anaknya dalam perawatan intensif karena kehilangan kesadaran.

Ayah Kubra menjadi korban dari kebijakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang telah menargetkan pengikut gerakan Gulen, sebuah kelompok berbasis agama yang diilhami oleh ulama Muslim Fethullah Gulen. Gerakan Gulen jadi target sejak adanya investigasi kasus korupsi pada 17-25 Desember 2013 yang melibatkan Erdogan—saat itu menjabat perdana menteri—, anggota keluarganya dan lingkaran dalamnya.

Namun Erdogan mengabaikan investigasi itu. Sebaliknya, dia menuduh Gulen mendalangi upaya kudeta dan berkonspirasi melawan pemerintahannya. Erdogan kemudian memburu dan menargetkan anggotanya di dalam maupun di luar negeri.

Gulen dan gerakan tersebut dengan tegas menyangkal keterlibatan dalam kudeta yang gagal atau pun tuduhan lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)