Ilmuwan Nuklir Iran Disebut Dihabisi Mossad dengan Senjata 1 Ton
loading...
A
A
A
"Tidak ada keraguan bahwa apapun pendekatan yang diambil Amerika dengan Iran, Israel akan 'mempertahankan dirinya sendiri'," kata laporan hari Rabu, dan mengutip sumber anonim Israel, yang secara jelas mengatakan: "Strategi utama kami untuk memengaruhi Amerika Serikat adalah untuk mempresentasikan intelijen 2018 kami ke IAEA. Tetapi jika tidak berhasil, kami akan bertindak. AS tidak akan menyukainya, tetapi kami akan menjaga kedaulatan kami dan melawan setiap ancaman yang ada. Jika situasinya menjadi kritis, kami tidak akan meminta izin kepada siapa pun. Kami akan membunuh bomnya."
Rincian laporan tentang serangan Fakhrizadeh setidaknya secara sebagian sesuai dengan klaim media Iran yang mengatakan pembunuhan itu dilakukan dari jauh menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang terpasang pada mobil.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan senjata itu dikendalikan satelit dengan "artificial intelligence (kecerdasan buatan)".
Laporan Jewish Chronicle mengatakan perencanaan pembunuhan dimulai setelah Mossad mencuri banyak dokumen dari gudang Teheran tentang program nuklir Iran, dalam operasi yang dipublikasikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 2018.
Sebuah artikel pendamping hari Rabu, yakni dari majalah Spectator yang ditulis oleh jurnalis yang sama; Jake Wallis Simons, mengatakan sentralitas Fakhrizadeh pada program senjata nuklir Iran yang nakal digarisbawahi oleh penemuan tentang dokumen yang ditemukan telah ditulis tangan olehnya , dan beberapa memiliki sidik jarinya "secara harfiah" di seluruh bagian itu.
Penulis laporan itu menambahkan, Fakhrizadeh ditemukan menjadi arsitek dari semua yang ada di arsip. "Dia mengarahkan semua aspek [program Iran], dari sains dan situs rahasia hingga personel dan pengetahuannya. Sejak saat itu—untuk menggunakan bahasa gaul Mossad—menjadi jelas bahwa sang ilmuwan harus 'pergi'," bunyi laporan tersebut.
Ada berbagai laporan yang menggambarkan bagaimana Fakhrizadeh terbunuh, termasuk oleh tim penembak di darat dan senjata jarak jauh yang dikendalikan oleh satelit.
Israel dan AS mengatakan Fakhrizadeh memimpin program senjata nuklir nakal Iran. Menurut otoritas Iran, Fakhrizadeh adalah seorang wakil menteri pertahanan dan melakukan pekerjaan untuk "pertahanan nuklir."
Para pejabat Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu. Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengeklaim: "Ada indikasi serius dari [peran] Israel dalam pembunuhan itu."
Israel belum secara terbuka bereaksi terhadap tuduhan tersebut. Mengungkap cache materi yang dibawa keluar dari Iran oleh Mossad pada program senjata nuklir rezim Iran, Netanyahu mengatakan pada 2018 bahwa Fakhrizadeh pengawas Iran untuk bom tersebut.
Rincian laporan tentang serangan Fakhrizadeh setidaknya secara sebagian sesuai dengan klaim media Iran yang mengatakan pembunuhan itu dilakukan dari jauh menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh yang terpasang pada mobil.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan senjata itu dikendalikan satelit dengan "artificial intelligence (kecerdasan buatan)".
Laporan Jewish Chronicle mengatakan perencanaan pembunuhan dimulai setelah Mossad mencuri banyak dokumen dari gudang Teheran tentang program nuklir Iran, dalam operasi yang dipublikasikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 2018.
Sebuah artikel pendamping hari Rabu, yakni dari majalah Spectator yang ditulis oleh jurnalis yang sama; Jake Wallis Simons, mengatakan sentralitas Fakhrizadeh pada program senjata nuklir Iran yang nakal digarisbawahi oleh penemuan tentang dokumen yang ditemukan telah ditulis tangan olehnya , dan beberapa memiliki sidik jarinya "secara harfiah" di seluruh bagian itu.
Penulis laporan itu menambahkan, Fakhrizadeh ditemukan menjadi arsitek dari semua yang ada di arsip. "Dia mengarahkan semua aspek [program Iran], dari sains dan situs rahasia hingga personel dan pengetahuannya. Sejak saat itu—untuk menggunakan bahasa gaul Mossad—menjadi jelas bahwa sang ilmuwan harus 'pergi'," bunyi laporan tersebut.
Ada berbagai laporan yang menggambarkan bagaimana Fakhrizadeh terbunuh, termasuk oleh tim penembak di darat dan senjata jarak jauh yang dikendalikan oleh satelit.
Israel dan AS mengatakan Fakhrizadeh memimpin program senjata nuklir nakal Iran. Menurut otoritas Iran, Fakhrizadeh adalah seorang wakil menteri pertahanan dan melakukan pekerjaan untuk "pertahanan nuklir."
Para pejabat Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu. Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengeklaim: "Ada indikasi serius dari [peran] Israel dalam pembunuhan itu."
Israel belum secara terbuka bereaksi terhadap tuduhan tersebut. Mengungkap cache materi yang dibawa keluar dari Iran oleh Mossad pada program senjata nuklir rezim Iran, Netanyahu mengatakan pada 2018 bahwa Fakhrizadeh pengawas Iran untuk bom tersebut.