Lewat Telepon, Menlu RI dan Jepang Bahas Situasi Myanmar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dilaporkan telah melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Jepang , Motegi Toshimitsu. Dalam pembicaraan yang berlangsung semalam itu, keduanya membahas mengenai situasi Myanmar.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (11/2/2021), keduanya bertukar pendapat tentang situasi di Myanmar secara mendalam dan berbagi pandangan serta keprihatinan masing-masing terhadap situasi tersebut. Ini termasuk isu penembakan terhadap pendemo secara damai di Naypyidaw.
"Motegi telah menyampaikan kebijakan Jepang dimana Jepang tetap meminta pihak Tentara Myanmar secara tegas untuk menghindari kekerasan terhadap masyarakat sipil, memulihkan sistem politik secara demokratis yang cepat serta membebaskan pihak-pihak yang tertahan antara lain Penasehat Negara Daw Aung San Suu Kyi," kata Kedutaan Besar Jepang.
Menanggapi hal tersebut, papar Kedutaan Besar Jepang, Retno menyampaikan kebijakan, termasuk pentingnya untuk menjaga keselamatan warga negara Myanmar dan mengembalikan proses yang demokratis dari sudut pandang ASEAN.Baca Juga: Aksi Menolak Kudeta Militer Berlanjut, Warga Myanmar Berunjuk Rasa di Kedubes China
"Kedua Menlu mengkonfirmasi telah berbagi pemahaman dasar terhadap situasi Myanmar dan sepakat bahwa kedua belah pihak tetap akan kerja sama secara erat mengenai situasi di Myanmar," ujarnya.
Kedutaan Besar Jepang kemudian menuturkan, selain membahas mengenai situasi Myanmar keduanya juga membahas mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
"Kedua Menlu telah sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral sebagai mitra strategis dan kerja sama terhadap berbagai tantangan internasional," tukasnya.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (11/2/2021), keduanya bertukar pendapat tentang situasi di Myanmar secara mendalam dan berbagi pandangan serta keprihatinan masing-masing terhadap situasi tersebut. Ini termasuk isu penembakan terhadap pendemo secara damai di Naypyidaw.
"Motegi telah menyampaikan kebijakan Jepang dimana Jepang tetap meminta pihak Tentara Myanmar secara tegas untuk menghindari kekerasan terhadap masyarakat sipil, memulihkan sistem politik secara demokratis yang cepat serta membebaskan pihak-pihak yang tertahan antara lain Penasehat Negara Daw Aung San Suu Kyi," kata Kedutaan Besar Jepang.
Menanggapi hal tersebut, papar Kedutaan Besar Jepang, Retno menyampaikan kebijakan, termasuk pentingnya untuk menjaga keselamatan warga negara Myanmar dan mengembalikan proses yang demokratis dari sudut pandang ASEAN.Baca Juga: Aksi Menolak Kudeta Militer Berlanjut, Warga Myanmar Berunjuk Rasa di Kedubes China
"Kedua Menlu mengkonfirmasi telah berbagi pemahaman dasar terhadap situasi Myanmar dan sepakat bahwa kedua belah pihak tetap akan kerja sama secara erat mengenai situasi di Myanmar," ujarnya.
Kedutaan Besar Jepang kemudian menuturkan, selain membahas mengenai situasi Myanmar keduanya juga membahas mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
"Kedua Menlu telah sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral sebagai mitra strategis dan kerja sama terhadap berbagai tantangan internasional," tukasnya.
(esn)