Pasukan Rusia dan Rezim Assad Gelar Latihan Militer Gabungan di Suriah
loading...
A
A
A
ALEPPO - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan pasukannya melakukan latihan militer dengan pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad di pinggiran Aleppo, Suriah utara.
Latihan militer gabungan itu dilaporkan oleh Aram Media.
"Militer Rusia baru-baru ini melakukan serangkaian latihan, termasuk penggunaan tank rezim Suriah di pinggiran Aleppo," ungkap pernyataan yang dilaporkan Aram Media.
Tentara Rusia "mengoreksi kesalahan" pasukan Suriah saat mereka memakai tank mereka.
Lihat infografis: Iran Luncurkan 340 Kapal Cepat Baru yang Dilengkapi Rudal
“Tentara Rusia juga menunjukkan bahwa beberapa pelatihan perlu diulang beberapa kali,” papar laporan Aram Media.
Lihat video: Hari Ketiga Banjir, Bantuan Belum Merata di Indramayu
Pejabat militer Rusia Grigory Lazotkin mengatakan pasukan Assad tidak sama seperti sebelumnya pada awal perang.
"Hari ini, kemampuan tempur pasukan ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya, sebagai hasil dari pelatihan yang baik," papar Lazotkin.
Pada 2015, Rusia melakukan intervensi militer di Suriah ketika pasukannya menawarkan perlindungan militer untuk rezim Assad yang telah dengan kasar memberangus protes damai anti-pemerintah.
Sejak dimulainya revolusi pada 2011, Rusia mendukung rezim Assad dengan 16 veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Latihan militer gabungan itu dilaporkan oleh Aram Media.
"Militer Rusia baru-baru ini melakukan serangkaian latihan, termasuk penggunaan tank rezim Suriah di pinggiran Aleppo," ungkap pernyataan yang dilaporkan Aram Media.
Tentara Rusia "mengoreksi kesalahan" pasukan Suriah saat mereka memakai tank mereka.
Lihat infografis: Iran Luncurkan 340 Kapal Cepat Baru yang Dilengkapi Rudal
“Tentara Rusia juga menunjukkan bahwa beberapa pelatihan perlu diulang beberapa kali,” papar laporan Aram Media.
Lihat video: Hari Ketiga Banjir, Bantuan Belum Merata di Indramayu
Pejabat militer Rusia Grigory Lazotkin mengatakan pasukan Assad tidak sama seperti sebelumnya pada awal perang.
"Hari ini, kemampuan tempur pasukan ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya, sebagai hasil dari pelatihan yang baik," papar Lazotkin.
Pada 2015, Rusia melakukan intervensi militer di Suriah ketika pasukannya menawarkan perlindungan militer untuk rezim Assad yang telah dengan kasar memberangus protes damai anti-pemerintah.
Sejak dimulainya revolusi pada 2011, Rusia mendukung rezim Assad dengan 16 veto di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(sya)