New Zealand Tangguhkan Hubungan dengan Myanmar, Larang Kunjungan Para Jenderal

Selasa, 09 Februari 2021 - 12:43 WIB
loading...
New Zealand Tangguhkan...
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Foto/REUTERS
A A A
WELLINGTON - New Zealand atau Selandia Baru menangguhkan semua kontak tingkat tinggi dengan Myanmar dan memberlakukan larangan kunjungan untuk para jenderal setelah kudeta militer pekan lalu. Keputusan Wellington ini diumumkan Perdana Menteri Jacinda Ardern, Selasa (9/2/2021).

Dalam konferensi pers, Ardern mengatakan Selandia Baru juga akan memastikan program bantuannya tidak akan mencakup proyek-proyek yang disampaikan dengan, atau menguntungkan, pemerintah militer Myanmar.



"Pesan kuat kami adalah kami akan melakukan apa yang kami bisa dari sini di Selandia Baru dan salah satu hal yang akan kami lakukan adalah menangguhkan dialog tingkat tinggi tersebut... dan memastikan dana apa pun yang kami berikan ke Myanmar tidak dengan cara apa pun mendukung rezim militer," kata Ardern seperti dikutip Reuters.

Dia mengtakan program bantuan Selandia Baru bernilai sekitar NZD42 juta antara 2018 dan 2021.

Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta dalam pernyataan terpisah mengatakan Selandia Baru tidak mengakui keabsahan pemerintah yang dipimpin militer dan meminta militer segera membebaskan semua pemimpin politik yang ditahan serta memulihkan pemerintahan sipil.

Mahuta mengatakan pemerintah juga telah setuju untuk menerapkan larangan perjalanan, yang akan diresmikan dalam minggu mendatang, pada para pemimpin militer Myanmar.



Sementara itu, pemimpin militer Myanmar telah berjanji akan mengadakan pemilu baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang. Pengumuman itu dibuat dalam upaya menenangkan protes yang meningkat terhadap kudeta militer yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Gedung 30 Lantai Roboh...
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri pada 30 Maret, Raja Salman Sampaikan Rasa Syukur dan Pesan Persatuan
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Celine Evangelista Lebaran...
Celine Evangelista Lebaran di Makkah, Bagikan Suasana Takbiran Penuh Haru Berlatar Masjidilharam
10 Provinsi Gelar Pemutihan...
10 Provinsi Gelar Pemutihan pajak Kendaraan pada Tahun 2025
Gemini 2.5 Pro Teknologi...
Gemini 2.5 Pro Teknologi AI Terbaik yang Diklaim Bantu Pekerjaan Manusia
Berita Terkini
11 Negara Merayakan...
11 Negara Merayakan Idulfitri pada Minggu, 15 Negara Putuskan Senin
6 menit yang lalu
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
1 jam yang lalu
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
1 jam yang lalu
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
2 jam yang lalu
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
3 jam yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Tentara Myanmar Takut...
Tentara Myanmar Takut dengan Pakaian Dalam Perempuan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved