Kerap Salah Duga, Mafia Italia 'Paksa' Ambulan Matikan Sirine

Kamis, 04 Februari 2021 - 18:44 WIB
loading...
Kerap Salah Duga, Mafia...
Mafia Italia dilaporkan memaksa para pengemudi ambulans di kota Naples, Italia untuk berhenti menggunakan sirine dan lampu berkedip di kendaraan karena menakut-nakuti para pengedar narkoba. Foto/REUTERS
A A A
NAPOLI - Mafia Italia dilaporkan 'memaksa' para pengemudi ambulans di kota Naples, Italia untuk berhenti menggunakan sirine dan lampu berkedip di kendaraan karena menakut-nakuti para pengedar narkoba. Sirine dan lampu membuat para anggota mafia kerap mengira ambulan adalah mobil polisi.

Karena hal ini, pengemudi menuntut perlindungan polisi, karena kerap mendapat rundungan dari mafia. Anggota parlemen juga mendesak pemerintah Italia untuk melakukan perlawanan besar-besaran melawan kelompok mafia lokal, Camorra.

Menurut laporan Sunday Times, salah satu insiden terjadi pada akhir pekan lalu, ketika ambulans dicegat oleh dua anggota geng yang mengancam akan membunuh pengemudi karena menggunakan sirine saat mengemudi ke bagian selatan kota.

Kendaraan tersebut dilaporkan diapit oleh dua pria dengan sepeda motor besar, dan mereka kemudian menggedor jendela mobil ambulans tersebut.

Manuel Ruggiero, seorang dokter darurat dan kepala kelompok perlawanan terhadap aksi kekerasan pada petugas medis membenarkan adanya insiden seperti itu.

"Kami telah diperintahkan untuk tidak menggunakan sirine di lingkungan lain, termasuk Sanita dan Traiano, di mana ambulans lokal menyalakan sirine hanya setelah meninggalkan daerah tersebut," ucap Rugerio, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (4/2/2021).

Anggota Parlemen Napoli, Alessandro Amitrano menyerukan peningkatan perlindungan bagi pengemudi ambulans dari anggota geng yang merasa mereka di atas hukum. Ini termasuk pengawalan polisi saat ambulans merespon panggilan darurat.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2831 seconds (0.1#10.140)