Italia Usul Pembentukan Zona Penyangga di Perbatasan Lebanon dengan Israel

Rabu, 23 Oktober 2024 - 00:01 WIB
loading...
Italia Usul Pembentukan...
Pasukan UNIFIL berada di perbatasan antara Israel dan Lebanon. Foto/anadolu
A A A
ROMA - Italia mengusulkan pembentukan zona penyangga dengan kontingen pasukan penjaga perdamaian PBB yang diperkuat di perbatasan Lebanon dengan Israel.

Ide itu diungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Italia dan Wakil Perdana Menteri Antonio Tajani setelah mengunjungi Palestina dan Israel pada Senin (21/10/2024).

Menurut Tajani, selama pembicaraan dengan Menlu Israel, Israel Katz dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dia menyatakan perlunya menghormati hak asasi prajurit Italia di Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan menguraikan solusi Italia untuk krisis tersebut.

"Penguatan tentara Lebanon, yang sudah dilatih oleh kontingen Italia di pelabuhan Beirut, pemilihan presiden Republik Lebanon dan pembentukan zona penyangga UNIFIL dengan lebih banyak orang dan lebih banyak kekuatan, dengan aturan keterlibatan yang berbeda antara perbatasan dengan Israel dan Sungai Litani dan di utara," ungkap Tajani kepada media Italia.

Pasukan Sementara PBB di Lebanon, dengan latar belakang operasi Israel di selatan negara itu, telah berulang kali melaporkan serangan terhadap posisinya oleh Pasukan Israel (IDF).

Menurut pasukan penjaga perdamaian, militer Israel menembaki benteng pertahanan UNIFIL, termasuk dua pangkalan Italia, dan markas utama Pasukan Sementara, dan juga melanggar Garis Biru.

Perwakilan dari pimpinan Italia telah berulang kali menyebut tindakan Israel tidak dapat diterima.

Sejak 1 Oktober, Israel telah melakukan operasi darat terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon selatan dan terus melakukan pemboman udara di negara tetangga itu, di mana lebih dari 2.000 orang telah tewas, termasuk para pemimpin gerakan Syiah, dengan lebih dari satu juta orang menjadi pengungsi.

Meskipun mengalami kerugian, termasuk di staf komando, Hizbullah melancarkan pertempuran darat dan tidak menghentikan serangan roket ke wilayah Israel.

Tujuan utama dari kampanye militer di Israel dikatakan untuk menciptakan kondisi bagi kembalinya 60.000 penduduk di wilayah utara yang dievakuasi karena penembakan yang diluncurkan Hizbullah sejak setahun yang lalu untuk mendukung gerakan Palestina Hamas.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Israel Akan Putus Pasokan...
Israel Akan Putus Pasokan Listrik Gaza, Rakyat Palestina Makin Sengsara
Prancis, Jerman, Italia,...
Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris Dukung Rencana Mesir untuk Rekonstruksi Gaza
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
7 Negara Penjajah Terkejam...
7 Negara Penjajah Terkejam di Dunia, Salah Satunya Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved