Iran Tolak Ide Prancis Soal Pembentukan Kesepakatan Nuklir Baru

Minggu, 31 Januari 2021 - 20:59 WIB
loading...
Iran Tolak Ide Prancis Soal Pembentukan Kesepakatan Nuklir Baru
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mendesak Macron untuk menahan diri dari sikap tergesa-gesa dan keliru. Foto/Ist
A A A
TEHERAN - Iran menegasan menolak ide yang disampaikan Presiden Prancis , Emanuel Macron soal pembentukan kesepakatan nuklir baru. Teheran menegaskan, isi dari kesepakatan yang ada saat ini tidak bisa ditawar ataupun diubah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mendesak Macron untuk menahan diri dari sikap tergesa-gesa dan keliru. Macron mengatakan bahwa Arab Saudi harus terlibat dalam negosiasi mengenai kesepakatan nuklir.

Khatibzadeh mengatakan, kesepakatan nuklir, juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), adalah perjanjian internasional multilateral yang telah disahkan dan distabilkan oleh Resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB 2231.

"Itu sama sekali tidak bisa ditawar, dan partainya juga pasti dan tidak bisa diubah," ucapnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (31/1/2021).

"Jika pejabat Prancis khawatir tentang penjualan senjata besar-besaran ke negara-negara Teluk Persia Arab, mereka sebaiknya merevisi kebijakan mereka," sambungnya.

Dia menyebut, senjata Prancis, bersama dengan senjata Barat lainnya, tidak hanya membantai dan membunuh ribuan orang Yaman, tetapi juga menjadi alasan utama dibalik ketidakstabilan di kawasan Teluk Persia.

"Tanpa menghentikan membanjirnya ekspor senjata dari Prancis, Inggris, Amerika Serikat (AS) dan lainnya, orang tidak dapat mengharapkan stabilitas dan ketenangan di wilayah yang rentan ini," ujarnya.

Dia mencatat bahwa AS menarik diri dari kesepakatan itu dan Eropa gagal mempertahankannya. Menurutnya, jika kesepakatan nuklir ingin diselamatkan, AS harus kembali dan mencabut semua sanksi yang telah dijatuhkan pada Teheran selama masa jabatan Donald Trump.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)