Militer Myanmar Bantah Akan Lakukan Kudeta
loading...
A
A
A
Partai yang berkuasa di Myanmar, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, yang menang telak dalam pemilihan November, mengatakan pernyataan militer adalah "penjelasan yang cocok".
Juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters bahwa partainya menginginkan militer menjadi sebuah organisasi yang menerima keinginan rakyat terkait pemilu.
Ketegangan politik meningkat minggu ini di Myanmar ketika seorang juru bicara militer menolak untuk mengesampingkan kudeta, hanya beberapa hari sebelum parlemen baru bersidang. Ia juga memperingatkan angkatan bersenjata dapat "mengambil tindakan" jika keluhannya tentang kecurangan pemilu tidak ditangani.
Analis yang berbasis di Myanmar, Richard Horsey mengatakan, kudeta yang akan terjadi sekarang tampaknya tidak mungkin.
“Tampaknya militer Myanmar telah mundur dari ancaman kudeta,” katanya di Twitter.
“Bagaimana cara menafsirkannya, dan apa artinya bagi stabilitas ke depannya, bergantung pada detail di balik layar yang belum jelas,” ia menambahkan.
Komisi pemilihan Myanmar pada hari Kamis menolak tuduhan militer terkait kecurangan pemilu, dengan mengatakan tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.
Tuduhan militer yang berulang kali atas ketidakberesan dalam pemilu, di mana NLD memenangkan 83% kursi, telah menyebabkan konfrontasi paling langsung antara pemerintah sipil dan militer, yang memiliki perjanjian pembagian kekuasaan yang janggal.
Konstitusi memberikan 25% kursi di parlemen untuk militer dan kontrol dari tiga kementerian utama dalam pemerintahan Suu Kyi.
Juru bicara NLD Myo Nyunt mengatakan kepada Reuters bahwa partainya menginginkan militer menjadi sebuah organisasi yang menerima keinginan rakyat terkait pemilu.
Ketegangan politik meningkat minggu ini di Myanmar ketika seorang juru bicara militer menolak untuk mengesampingkan kudeta, hanya beberapa hari sebelum parlemen baru bersidang. Ia juga memperingatkan angkatan bersenjata dapat "mengambil tindakan" jika keluhannya tentang kecurangan pemilu tidak ditangani.
Analis yang berbasis di Myanmar, Richard Horsey mengatakan, kudeta yang akan terjadi sekarang tampaknya tidak mungkin.
“Tampaknya militer Myanmar telah mundur dari ancaman kudeta,” katanya di Twitter.
“Bagaimana cara menafsirkannya, dan apa artinya bagi stabilitas ke depannya, bergantung pada detail di balik layar yang belum jelas,” ia menambahkan.
Komisi pemilihan Myanmar pada hari Kamis menolak tuduhan militer terkait kecurangan pemilu, dengan mengatakan tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.
Tuduhan militer yang berulang kali atas ketidakberesan dalam pemilu, di mana NLD memenangkan 83% kursi, telah menyebabkan konfrontasi paling langsung antara pemerintah sipil dan militer, yang memiliki perjanjian pembagian kekuasaan yang janggal.
Konstitusi memberikan 25% kursi di parlemen untuk militer dan kontrol dari tiga kementerian utama dalam pemerintahan Suu Kyi.