Putin Perpanjang Perjanjian Nuklir New START Antara Rusia dan AS

Sabtu, 30 Januari 2021 - 15:05 WIB
loading...
Putin Perpanjang Perjanjian Nuklir New START Antara Rusia dan AS
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/REUTERS/File Photo
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang meratifikasi perpanjangan New START, sebuah perjanjian kontrol senjata nuklir antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS). Menurut Kremlin, keputusan inidiambil seminggu sebelum masa berlaku perjanjian itu berakhir.



Kremlin mengatakan perjanjian kontrol senjata nuklir itu telah diperpanjang selama lima tahun hingga 5 Februari 2026. Ini adalah perjanjian besar terakhir dari jenisnya antara Rusia dan AS setelah Washington pada 2019 atau di era Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian kontrol senjata nuklir lainnya dengan Rusia yang dikenal sebagai Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF).

Putin dan Presiden AS Joe Biden yang berbicara melalui telepon pada hari Selasa lalu menyatakan "kepuasan" atas pertukaran catatan diplomatik antara kedua negara tentang perpanjangan perjanjian New START. Parlemen Rusia memilih untuk meratifikasi perpanjangan lima tahun pada hari Rabu lalu.

Perjanjian penting itu pertama kali ditandatangani untuk jangka waktu 10 tahun oleh mantan Presiden AS Barack Obama dan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada tahun 2010. Perjanjian tersebut mulai berlaku pada 5 Februari 2011.

Perjanjian tersebut membatasi jumlah senjata ofensif strategis yang dapat dimiliki kedua negara.



Perjanjian itu membatasi masing-masing pihak tidak lebih dari 700 rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dikerahkan, rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam (SLBM) dan pembom berat; tidak lebih dari 1.550 hulu ledak pada ICBM yang dikerahkan, SLBM yang dikerahkan dan pembom berat untuk persenjataan nuklir; dan total 800 peluncur ICBM yang dikerahkan dan tidak dikerahkan, peluncur SLBM, dan pembom berat.

"Memperbarui perjanjian memenuhi kepentingan nasional Federasi Rusia, memungkinkan untuk menjaga transparansi dan prediktabilitas hubungan strategis antara Rusia dan Amerika Serikat dan untuk mendukung stabilitas strategis global; itu akan memiliki efek menguntungkan pada situasi internasional, dan berkontribusi pada proses pelucutan senjata nuklir," kata Kremlin dalam pernyataan yang diterbitkan Jumat malam, seperti dilansir CNN, Sabtu (30/1/2021).

Pekan lalu, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan; "Perjanjian New START adalah untuk kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat, dan perpanjangan ini bahkan lebih masuk akal ketika hubungan dengan Rusia bermusuhan, seperti saat ini."

"Itu adalah satu-satunya perjanjian yang tersisa yang membatasi kekuatan nuklir Rusia dan merupakan jangkar stabilitas strategis antara kedua negara kami," ujar Psaki.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)