Media Israel: Indonesia Sangat Ingin Normalisasi Hubungan dengan Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Media Israel mengklaim Indonesia sangat ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel seperti beberapa negara Arab. Laporan ini muncul setelah Kerajaan Maroko melakukan normalisasi hubungan dengan negara Yahudi tersebut.
Indonesia selama ini mengklaim bahwa perjuangan Palestina menjadi napas diplomasinya. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang lantang mengecam penindasan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. (Baca: Bos Geng Motor Rebels Ditembak Mati Picu Kekhawatiran Perang Besar-besaran )
Laporan dari Channel 12 dan Channel 13 yang dikutip Times of Israel pada 11 Desember 2020 awalnya memberitakan dugaan peran Arab Saudi dalam perjanjian normalisasi antara Maroko dan Israel yang ditengahi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Laporan itu tidak merinci detail keterlibatan Saudi dalam kesepakatan normalisasi yang diumumkan Kamis pekan lalu. Riyadh sendiri belum secara resmi bereaksi terhadap kesepakatan tersebut.
Namun, Arab Saudi memainkan peran sentral di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya, terutama di antara negara-negara Muslim Sunni, yang membuat banyak analis berspekulasi bahwa tidak ada kesepakatan normalisasi baru-baru ini yang akan diizinkan tanpa lampu hijau dari Arab Saudi.
Menurut Channel 12, sebagai tanda dukungan Arab Saudi, sebuah surat kabar terkemuka yang terkait dengan keluarga Kerajaan Saudi menempatkan kesepakatan Israel-Maroko di halaman depannya. (Baca juga: Ketika 'Yesus Kulit Hitam' Lahir di Hutan Amazon yang Terbakar Parah )
Sumber diplomatik Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media tersebut bahwa "sangat mungkin" Riyadh juga akan siap untuk menormalisasi hubungan dengan Israel segera. Ini meskipun Arab Saudi dilaporkan marah dengan Israel atas kebocoran pertemuan yang terjadi bulan lalu antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman di kota resor Neom di Saudi.
Sementara itu, sebuah laporan di Channel 13 TV mengatakan bahwa Arab Saudi bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk membuat beberapa negara lain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel, mungkin sebelum pemerintahan Biden mengambil alih bulan depan.
Laporan tanpa sumber itu mengatakan bahwa Mohammad bin Salman mengikuti masalah ini dengan cermat dalam upaya untuk mempersiapkan landasan bagi kesepakatan Israel-Saudi. Laporan tersebut berspekulasi bahwa Oman, yang memuji kesepakatan Israel-Maroko, akan menjadi yang berikutnya.
Dikatakan juga bahwa Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sangat ingin memiliki hubungan publik dengan Israel.
Indonesia selama ini mengklaim bahwa perjuangan Palestina menjadi napas diplomasinya. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang lantang mengecam penindasan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. (Baca: Bos Geng Motor Rebels Ditembak Mati Picu Kekhawatiran Perang Besar-besaran )
Laporan dari Channel 12 dan Channel 13 yang dikutip Times of Israel pada 11 Desember 2020 awalnya memberitakan dugaan peran Arab Saudi dalam perjanjian normalisasi antara Maroko dan Israel yang ditengahi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Laporan itu tidak merinci detail keterlibatan Saudi dalam kesepakatan normalisasi yang diumumkan Kamis pekan lalu. Riyadh sendiri belum secara resmi bereaksi terhadap kesepakatan tersebut.
Namun, Arab Saudi memainkan peran sentral di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya, terutama di antara negara-negara Muslim Sunni, yang membuat banyak analis berspekulasi bahwa tidak ada kesepakatan normalisasi baru-baru ini yang akan diizinkan tanpa lampu hijau dari Arab Saudi.
Menurut Channel 12, sebagai tanda dukungan Arab Saudi, sebuah surat kabar terkemuka yang terkait dengan keluarga Kerajaan Saudi menempatkan kesepakatan Israel-Maroko di halaman depannya. (Baca juga: Ketika 'Yesus Kulit Hitam' Lahir di Hutan Amazon yang Terbakar Parah )
Sumber diplomatik Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media tersebut bahwa "sangat mungkin" Riyadh juga akan siap untuk menormalisasi hubungan dengan Israel segera. Ini meskipun Arab Saudi dilaporkan marah dengan Israel atas kebocoran pertemuan yang terjadi bulan lalu antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Mohammad bin Salman di kota resor Neom di Saudi.
Sementara itu, sebuah laporan di Channel 13 TV mengatakan bahwa Arab Saudi bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk membuat beberapa negara lain menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel, mungkin sebelum pemerintahan Biden mengambil alih bulan depan.
Laporan tanpa sumber itu mengatakan bahwa Mohammad bin Salman mengikuti masalah ini dengan cermat dalam upaya untuk mempersiapkan landasan bagi kesepakatan Israel-Saudi. Laporan tersebut berspekulasi bahwa Oman, yang memuji kesepakatan Israel-Maroko, akan menjadi yang berikutnya.
Dikatakan juga bahwa Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sangat ingin memiliki hubungan publik dengan Israel.