Reaksi Warga China terhadap Swab Anal COVID-19: 'Malu Tak Ada Habisnya'
loading...
A
A
A
BEIJING - Otoritas kesehatan di China jadi sorotan dunia setelah melakukan swab test (tes usap) melalui anus terhadap warga untuk deteksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 . Publik setempat juga bereaksi atas swab test anal tersebut.
Dokter setempat mengklaim prosedur invasif itu bisa lebih efektif dalam mendeteksi virus daripada tes usap hidung.
China, tempat virus corona pertama kali muncul lebih dari setahun yang lalu, saat ini mengalami lonjakan kasus terburuk sejak Maret. Wabah telah menyebabkan banyak kota di bagian utara negara itu ditutup—setelah dua kasus varian Inggris dilaporkan ditemukan.
Para pendatang internasional di Beijing dan Qingdao diharuskan menjalani tes usap anal sebelum menyelesaikan periode karantina. Menurut media pemerintah, tes tersebut hanya digunakan di beberapa kota pada kelompok berisiko tinggi.
Baca Juga: McGregor Paksa Duel Ulang, Javier Mendez: Khabib Hancurkan Dia!
Orang-orang selama ini telah dites dengan metode usap tenggorokan dan hidung yang lebih tradisional, serta tes antibodi. Tetapi penduduk sekarang telah diberikan usapan asam nukleat rektal.
Metode itu memicu perdebatan sengit di China, terutama di platform media sosial Xiaohongshu.
Baca Juga: Calvin Kattar Meregang Nyawa, Sepak Terjangnya Mengguncang Dunia
Seorang siswa bernama Douyacai, yang menjalani tes usap anal setelah kembali dari Korea Selatan, mengatakan dua personel medis melakukan tes tersebut. "Hanya rasa malu yang tak ada habisnya. Tidak ada perasaan lain. Semoga beruntung," tulis dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (29/1/2021).
Dokter setempat mengklaim prosedur invasif itu bisa lebih efektif dalam mendeteksi virus daripada tes usap hidung.
China, tempat virus corona pertama kali muncul lebih dari setahun yang lalu, saat ini mengalami lonjakan kasus terburuk sejak Maret. Wabah telah menyebabkan banyak kota di bagian utara negara itu ditutup—setelah dua kasus varian Inggris dilaporkan ditemukan.
Para pendatang internasional di Beijing dan Qingdao diharuskan menjalani tes usap anal sebelum menyelesaikan periode karantina. Menurut media pemerintah, tes tersebut hanya digunakan di beberapa kota pada kelompok berisiko tinggi.
Baca Juga: McGregor Paksa Duel Ulang, Javier Mendez: Khabib Hancurkan Dia!
Orang-orang selama ini telah dites dengan metode usap tenggorokan dan hidung yang lebih tradisional, serta tes antibodi. Tetapi penduduk sekarang telah diberikan usapan asam nukleat rektal.
Metode itu memicu perdebatan sengit di China, terutama di platform media sosial Xiaohongshu.
Baca Juga: Calvin Kattar Meregang Nyawa, Sepak Terjangnya Mengguncang Dunia
Seorang siswa bernama Douyacai, yang menjalani tes usap anal setelah kembali dari Korea Selatan, mengatakan dua personel medis melakukan tes tersebut. "Hanya rasa malu yang tak ada habisnya. Tidak ada perasaan lain. Semoga beruntung," tulis dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (29/1/2021).