AS Pindahkan Sistem Pertahanan Udara Rusia dari Libya ke Jerman
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) diketahui telah mengangkut sistem rudal pertahanan udara Rusia , Pantsir S-1, yang direbut dari Libya dan dibawa ke Jerman .
Upaya rahasia itu untuk mengumpulkan intelijen dari infrastruktur sistem baterai rudal Pantsir S-1 buatan Rusia itu.
Baterai rudal Pantsir S-1 yang dipasang di truk itu dapat menyerang banyak target dari ketinggian rendah dengan jangkauan sekitar 20 mil.
Pantsir S-1 diangkut ke pangkalan Ramstein Angkatan Udara AS di barat daya Jerman pada Juni tahun lalu karena khawatir senjata itu jatuh di tangan milisi atau penyelundup di Libya.
Lihat infografis: Kasus COVID-19 Tembus 100 Juta, Dunia Krisis Vaksin
Sistem pertahanan udara itu dimiliki oleh Uni Emirat Arab (UEA) yang diberikan kepada panglima perang Libya Khalifa Haftar. Senjata itu ditemukan di pangkalan udara Watiya pada Mei tahun lalu setelah pasukan pemerintah Libya merebutnya.
Lihat video: Angin Kencang Terjang Kulon Progo dan Cilacap, Puluhan Rumah Rusak
Pejuang pemerintah kemudian mengirim Pantsir ke kota Zawiya di mana seorang komandan milisi yang berafiliasi dengan Daesh (ISIS) bernama Mohamad Bahroun merebutnya.
Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha dan pasukannya, menekan Bahroun untuk menyerahkan sistem rudal itu dan kemudian dibawa ke pangkalan dan kemudian ke bandara Zuwara, tempat pesawat kargo C-17 Globemaster milik Angkatan Udara AS mengangkutnya.
Upaya rahasia itu untuk mengumpulkan intelijen dari infrastruktur sistem baterai rudal Pantsir S-1 buatan Rusia itu.
Baterai rudal Pantsir S-1 yang dipasang di truk itu dapat menyerang banyak target dari ketinggian rendah dengan jangkauan sekitar 20 mil.
Pantsir S-1 diangkut ke pangkalan Ramstein Angkatan Udara AS di barat daya Jerman pada Juni tahun lalu karena khawatir senjata itu jatuh di tangan milisi atau penyelundup di Libya.
Lihat infografis: Kasus COVID-19 Tembus 100 Juta, Dunia Krisis Vaksin
Sistem pertahanan udara itu dimiliki oleh Uni Emirat Arab (UEA) yang diberikan kepada panglima perang Libya Khalifa Haftar. Senjata itu ditemukan di pangkalan udara Watiya pada Mei tahun lalu setelah pasukan pemerintah Libya merebutnya.
Lihat video: Angin Kencang Terjang Kulon Progo dan Cilacap, Puluhan Rumah Rusak
Pejuang pemerintah kemudian mengirim Pantsir ke kota Zawiya di mana seorang komandan milisi yang berafiliasi dengan Daesh (ISIS) bernama Mohamad Bahroun merebutnya.
Menteri Dalam Negeri Libya Fathi Bashagha dan pasukannya, menekan Bahroun untuk menyerahkan sistem rudal itu dan kemudian dibawa ke pangkalan dan kemudian ke bandara Zuwara, tempat pesawat kargo C-17 Globemaster milik Angkatan Udara AS mengangkutnya.