Penerapan Jam Malam di Belanda Diprotes, Lebih dari 180 Orang Ditahan

Selasa, 26 Januari 2021 - 21:10 WIB
loading...
Penerapan Jam Malam di Belanda Diprotes, Lebih dari 180 Orang Ditahan
Polisi mengamankan wilayah Geleen, Belanda, 25 Januari 2021. Foto/REUTERS
A A A
AMSTERDAM - Kepolisian menahan lebih dari 180 orang pada malam ketiga kerusuhan di kota-kota di penjuru Belanda .

Kelompok perusuh berkeliaran membakar, melempar batu dan menjarah toko dalam kekerasan yang dipicu penerapan jam malam untuk mengekang penyebaran virus corona.

Jam malam pertama sejak Perang Dunia Kedua itu setelah peringatan dari National Institute for Health (RIVM) atas gelombang baru infeksi karena "varian Inggris".



Jam malam diberlakukan pada sejak Sabtu meskipun beberapa pekan terjadi penurunan infeksi baru.

Lihat infografis: Transgender Kini Dapat Restu Biden untuk Berdinas di Militer

"Kami pernah mengalami kerusuhan di masa lalu, tetapi jarang terjadi selama beberapa malam di seluruh negeri," ujar juru bicara Kepolisian Nasional Suzanne van de Graaf.

Lihat video: Bocah Diculik Guru Privatnya di Bandung

Dia menambahkan, “Ini tidak hanya di area masalah yang diketahui, tapi jauh lebih luas.”

Polisi anti huru hara dengan perisai dan pentungan dikerahkan di lebih dari 10 kota. Banyak polisi mengeluarkan persenjataan darurat untuk memberi petugas kekuatan yang lebih besar untuk melakukan pencarian pelaku kerusuhan.

Polisi bentrok dengan perusuh di beberapa kota hingga larut malam, mengejar mereka di jalan-jalan sempit dengan van atau dengan berjalan kaki saat helikopter melayang di atas kepala.

Di ibu kota Amsterdam, sekelompok pemuda melemparkan kembang api, memecahkan jendela toko dan menyerang satu truk polisi. Tapi kelompok itu dapat dibubarkan oleh kehadiran polisi secara besar-besaran.

“Sepuluh polisi terluka di Rotterdam, tempat 60 perusuh ditahan semalam setelah penjarahan dan perusakan yang meluas di pusat kota,” ungkap seorang juru bicara polisi.

Supermarket di kota pelabuhan dikosongkan, sementara sejumlah tempat sampah dan kendaraan dibakar.

“Dua fotografer terluka karena menjadi sasaran kelompok pelempar batu, satu orang di Amsterdam dan satu orang lagi di kota terdekat Haarlem,” papar polisi.

Van de Graaf mengatakan sebagian besar agresi telah ditargetkan pada petugas polisi.

Lebih dari 470 orang telah ditangkap selama tiga hari kerusuhan, dengan polisi anti huru hara mengerahkan meriam air dan petugas penunggang kuda untuk memulihkan ketertiban di beberapa tempat.

Sekolah dan toko non-esensial di seluruh Belanda telah ditutup sejak pertengahan Desember, setelah bar dan restoran tutup dua bulan sebelumnya.

Jumlah kematian akibat Covid-19 di negara itu mencapai 13.579 orang, dengan 952.950 infeksi hingga saat ini.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)