Diklaim Mudah Habisi Jet F-35 AS Jika Duel, Ini 5 Fitur Canggih Su-57 Rusia

Senin, 25 Januari 2021 - 11:31 WIB
loading...
Diklaim Mudah Habisi Jet F-35 AS Jika Duel, Ini 5 Fitur Canggih Su-57 Rusia
Pesawat jet tempur siluman Sukhoi Su-57 Rusia. Foto/Sputnik/Grigory Sysoyev
A A A
MOSKOW - Salah satu pilot uji terhebat Rusia , pensiunan Mayor Jenderal Magomed Tolboyev, mengeklaim jet tempur Su-57 bisa dengan mudah mengalahkan jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) jika duel satu lawan satu. Ada lima fitur canggih yang membuat pesawat tempur generasi kelima Moskow itu sangat berbahaya.

"Su-57 akan membunuh (sebuah F-35) dengan mudah, jika mereka bertemu satu lawan satu. F-35 tidak bisa bermanuver, itu benar-benar tidak mampu. Tapi itu memang memiliki kekuatan elektronik," kata Tolboyev kepada kantor berita TASS.



Menurutnya, perangkat elektronik pada F-35 yang rumit dapat terganggu bahkan oleh jilatan api matahari.

Tolboyev, seorang pilot uji terkenal yang merayakan ulang tahunnya yang ke-70 pada 20 Januari, mengatakan Su-57 akan mudah mengalahkan F-35 berkat kemampuan manuvernya yang superior.

"Inilah mengapa saya menentang segala sesuatu yang elektronik," kata pilot tersebut.

Tolboyev mencirikan Su-57 (nama kode NATO; Felon) sebagai "pesawat brilian", tetapi menggarisbawahi bahwa waktu pertempuran udara satu lawan satu sudah lama berakhir. Ya, sayangnya era saat ini adalah era peperangan elektronik yang tidak memungkinkan jet tempur duel satu lawan satu seperti era Perang Dingin maupun Perang Vietnam.

“Hari ini, Anda tidak lagi bertarung satu lawan satu. Semuanya tergantung pada dukungan Anda. Ada peperangan elektronik hari ini. Ini bukan lagi sparring tatami, tapi pendekatan kompleks untuk masalah taktis," katanya.



Mayor Jenderal Tolboyev dianggap sebagai pilot uji yang dihormati dan juga dianugerahi gelar Pahlawan Rusia. Selama dinasnya, ia mengemudikan lebih dari 50 jenis dan modifikasi pesawat, termasuk MiG-29, MiG-31, Su-24 dan Su-27.

Pada pertengahan 1980-an, Tolboyev berpartisipasi dalam program luar angkasa Energia-Buran dan menjalani kursus pelatihan penuh untuk penerbangan luar angkasa berawak pada pesawat ruang angkasa multiguna.

Ia menjadi politisi di Duma Negara Rusia pada tahun-tahun setelah runtuhnya Soviet, juga bertugas di beberapa pos sebagai pejabat keamanan dan militer Rusia.

Menurut Mark Episkopos dari National Interest yang dilansir Asia Times, Senin (25/1/2021), dari kecepatan tertinggi lebih dari Mach 2, hingga vektor dorong 3D dan persenjataan rudal air-to-air yang tangguh, Su-57 dirancang untuk memburu target udara profil tinggi.

Sementara itu, F-35 pada dasarnya adalah pesawat tempur yang menembus wilayah udara musuh untuk menargetkan aset atau infrastruktur penting. F-35 juga memanfaatkan rangkaian luas avionik dan sensornya untuk bertindak sebagai "quarterback in the sky", menghasilkan gambar dinamis dari medan perang dan memberikannya ke unit-unit terdekat melalui kemampuan yang disebut Lockheed Martin sebagai "fusi sensor."



Beberapa pihk bahkan menyebut F-35 sebagai "komputer bersayap".

Didesain untuk melakukan segalanya, beberapa kritikus Amerika mengatakan itu tidak melakukan apa-apa dengan baik, dan, harganya sangat mahal. Di beberapa lingkaran Pentagon, ini disebut "kesalahan triliun dollar."

Namun, kata Episkopos, kemungkinan besar F-35 yang terperangkap dalam situasi hipotetis yang dibuat-buat ini akan memanfaatkan keunggulannya dalam fitur siluman tertentu untuk mencoba lolos dari Su-57 yang mendekat.

Menurut analisis National Interest, ada lima fitur canggih yang membuat Su-57 menjadi jet tempur yang sangat berbahaya. Berikut rinciannya;

1. Radar yang Dipasang di Sisi Pipi

Su-57 memiliki fitur yang telah lama dijanjikan untuk F-22 tetapi hingga saat ini, belum pernah dikirimkan, yakni radar yang menghadap ke samping, dipasang di bawah kokpit di "pipi" pesawat. Radar aktif X-band yang dipindai secara elektronik (AESA) ini melengkapi radar AESA X-band N036 Byelka (Squirrel) yang dipasang di hidung. Kegunaan radar ini jelas, yaitu memberikan bidang pandang sensor yang jauh lebih besar dan dengan demikian meningkatkan kesadaran situasional bagi pilot Su-57.

2. Pencari dan Pelacak Inframerah (IRST)

Su-57 menggunakan sensor pencarian dan pelacakan inframerah 101KS "Atoll" yang canggih dalam posisi tradisional pada pesawat tempur Rusia, yang dipasang di atas hidung pesawat, di dekat kaca depannya. Meskipun penempatan ini jelas merugikan tanda radar Su-57 yang paling penting, IRST adalah salah satu teknologi terbaik yang tersedia untuk mendeteksi dan melibatkan target siluman dari jauh.

3. Sistem Penanggulangan Inframerah Terarah

Seperti F-22, Su-57 memiliki sejumlah lubang detektor peluncuran rudal yang tersebar di sekitar pesawat, tetapi Su-57 juga memiliki menara yang menembakkan sinar laser termodulasi pada pencari rudal yang masuk untuk membutakannya dan tentu saja menangkisnya. Sistem Rusia yang digunakan pada Su-57 adalah bagian dari rangkaian elektro-optik N101KS yang lebih besar yang mencakup sistem detektor peluncuran rudal, IRST, dan turret DIRCM yang dipasang di punggung belakang kokpit dan di bagian perut di bawah kokpit.

4. Vektor Dorong

Vektor dorong memiliki utilitas terbatas di sebagian besar amplop penerbangan pesawat tempur—dengan itu paling berguna pada ketinggian dan kecepatan yang sangat tinggi, atau dalam dekat atau post-stall regime—tetapi ini masih merupakan fitur keren untuk dimiliki, terutama jika keunggulan lain tetap berada di luar jangkauan teknologi. Mempertimbangkan pengorbanan dalam desain dan kemampuan yang diwakili Su-57, kemampuan untuk mengakali musuh dalam jangkauan visual masih merupakan hal yang positif.

5. Konfigurasi Weapon Bay yang Unik

Su-57 memiliki weapon baytandem yang unik. Masih belum tahu banyak tentang itu, tetapi tampaknya empat hingga enam rudal air-to-air jarak menengah dapat dibawa sekaligus secara internal. Bergantung pada kedalaman weapon bay, mungkin lebih sedikit senjata yang lebih besar yang dapat dibawa—seperti bom berpemandu atau rudal air-to-surface—tetapi harus menunggu informasi lebih resmi dan bukti foto untuk membahas hal ini lebih jauh.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1690 seconds (0.1#10.140)