Eks Diplomat Amerika: AS Curi Minyak Suriah, Diduga Dikirim ke Israel

Senin, 25 Januari 2021 - 06:48 WIB
loading...
Eks Diplomat Amerika:...
Pasukan Amerika Serikat berkonvoi di perbatasan Suriah-Irak di Dohuk, Irak. Foto/REUTERS/Ari Jalal/File Photo
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mencuri minyak Suriah untuk dikirim ke tempat lain, termasuk kemungkinan ke Israel , yang akan mendapat keuntungan dari pencurian tersebut. Mantan diplomat AS di Arab Saudi, J. Michael Springmann, mengungkap praktik tersebut.

"Amerika Serikat sedang memindahkan tentara dari Irak, yang didudukinya, ke Suriah, yang terus diduduki, untuk mencuri minyak Suriah dari rakyat Suriah dan untuk mengirim minyak ke tempat lain, mungkin ke entitas apartheid (Israel) dan tempat lain yang akan mendapat keuntungan dari pencurian minyak Suriah oleh Amerika," katanya yang dikutip stasiun televisi Iran dan dilansir Sputniknews, Senin (25/1/2021).



Springmann merupakan kepala biro visa Amerika di Jeddah, Arab Saudi, selama pemerintahan mantan presiden Reagan dan Bush dari September 1987 sampai Maret 1989. Dia membuat komentar khusus soal laporan bahwa militer AS telah memindahkan ratusan pasukan dari Irak ke provinsi Hasakah yang kaya energi di Suriah.

"Ini adalah ciri khas AS dan harus ditunjukkan secara kontras dengan 25.000 tentara yang mengelilingi Joe Biden ketika dia dilantik, hanya beberapa hari yang lalu," ujarnya.

Jaringan televisi pemerintah Suriah melaporkan sebelumnya bahwa 200 tentara telah diterbangkan ke pangkalan Amerika di kota al-Shaddadi dengan helikopter pada 21 Januari. Kota itu terletak sekitar 60 kilometer di selatan ibu kota provinsi Hasakah, tempat koalisi militer pimpinan AS telah mengirimkan 40 truk senjata dan peralatan logistik.

Menurut laporan tersebut, pasukan tersebut kemudian ditempatkan di ladang minyak Omar dan ladang gas Koniko di provinsi Deir ez-Zor, sebagai bagian dari langkah berkelanjutan Washington yang bertujuan untuk merebut kendali lebih lanjut atas cadangan minyak di Suriah.

Mantan diplomat Amerika itu mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "pendekatan salah arah pada kebijakan luar negeri" AS.

"Mereka takut dengan apa yang mungkin terjadi pada presiden mereka, karena tindakannya dan tindakan Partai Demokrat, dan serangan serta pendudukan negara asing di seluruh dunia," katanya, merujuk pada tingginya jumlah polisi pada Hari Pelantikan Biden pada 20 Januari.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Negara-negara Arab Kutuk...
Negara-negara Arab Kutuk Langkah Israel Blokir Bantuan ke Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved