Gagal Selidiki Kematian Pramugari Cantik Filipina, Kepala Polisi Dipecat
loading...
A
A
A
Polisi awalnya mengeklaim bahwa itu adalah kasus pemerkosaan geng dan dikutip media-media internasional. Namun, klaim itu dibuat tanpa autopsi. Faktanya, jenazah sudah dibalsem dan siap untuk dimakamkan.
Sekarang telah terungkap bahwa semua pria yang terlibat pesta Malam Tahun Baru mengatakan bahwa mereka gay.
Autopsi menunjukkan bahwa Dacera diduga meninggal karena aneurisma aorta, jantung pecah yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Namun, belum dikonfirmasi karena jenazahnya sudah dibalsem.
"Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda adalah Ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine dari mereka tetapi putri saya tidak dapat berbicara lagi karena dia meninggal," kata Ibu Christine, Dacera, kepada program Headstart, seperti dikutip Mail Online, Jumat (22/1/2021).
"Ada luka pada anak saya, memar, kenapa tidak tertulis (dalam autopsi)? Saya tidak dapat menerima autopsi yang telah mereka lakukan. Ada kejahatan, putri saya meninggal. Ada kejahatan," katanya lagi.
"Orang-orang yang bertanggung jawab harus dibayar dengan kematian putri saya. Itulah keadilan bagi saya," ujarnya.
Kantor Kejaksaan Kota Makati mengatakan bukti yang sejauh ini diserahkan tidak cukup untuk membuktikan bahwa korban telah diserang secara seksual atau diperkosa.
Keluarga Dacera sekarang menyerukan agar petugas medico-legal Kepolisian Nasional Filipina dipecat, dengan tuduhan bahwa mereka melakukan kesalahan dalam autopsi.
Keluarga percaya bahwa Christine Dacera dibius dan dianiaya sebelum kematiannya.
Sekarang telah terungkap bahwa semua pria yang terlibat pesta Malam Tahun Baru mengatakan bahwa mereka gay.
Autopsi menunjukkan bahwa Dacera diduga meninggal karena aneurisma aorta, jantung pecah yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Namun, belum dikonfirmasi karena jenazahnya sudah dibalsem.
"Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda adalah Ibunya, Anda pasti akan merasakan sakit yang diderita Christine dari mereka tetapi putri saya tidak dapat berbicara lagi karena dia meninggal," kata Ibu Christine, Dacera, kepada program Headstart, seperti dikutip Mail Online, Jumat (22/1/2021).
"Ada luka pada anak saya, memar, kenapa tidak tertulis (dalam autopsi)? Saya tidak dapat menerima autopsi yang telah mereka lakukan. Ada kejahatan, putri saya meninggal. Ada kejahatan," katanya lagi.
"Orang-orang yang bertanggung jawab harus dibayar dengan kematian putri saya. Itulah keadilan bagi saya," ujarnya.
Kantor Kejaksaan Kota Makati mengatakan bukti yang sejauh ini diserahkan tidak cukup untuk membuktikan bahwa korban telah diserang secara seksual atau diperkosa.
Keluarga Dacera sekarang menyerukan agar petugas medico-legal Kepolisian Nasional Filipina dipecat, dengan tuduhan bahwa mereka melakukan kesalahan dalam autopsi.
Keluarga percaya bahwa Christine Dacera dibius dan dianiaya sebelum kematiannya.