Menurut Le Drian, kampanye "tekanan maksimum" terhadap Teheran yang dipilih oleh pemerintahan Donald Trump tidak berhasil dan hanya meningkatkan risiko, dan ancaman. Baca juga: Tuding Iran Buat Senjata Nuklir, Prancis Desak Perjanjian Nuklir Dihidupkan Kembali
"Ini harus dihentikan karena Iran dan saya katakan ini dengan jelas sedang dalam proses memperoleh kapasitas (senjata) nuklir", kata Le Drian dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (17/1/2021).
Dia menuturkan, tidak akan cukup bagi kedua belah pihak untuk hanya kembali ke JCPOA, tetapi juga menekankan pentingnya negosiasi proliferasi rudal balistik dan destabilisasi Iran terhadap tetangganya di kawasan.
Baca Juga:
Presiden terpilih AS, Joe Biden diketahui telah berjanji untuk mempertimbangkan kembalinya AS ke kesepakatan nuklir, menekankan bahwa pemerintahannya akan memperketat pembatasan nuklir. Baca juga: Macron Kirim Surat untuk Erdogan, Apa Saja Isinya?
Sejumlah pejabat yang ditunjuk Biden juga mencatat bahwa masalah mengenai produksi rudal balistik Iran harus dibahas dalam negosiasi di masa depan, sesuatu yang menurut Presiden Iran, Hassan Rouhani tidak dapat dinegosiasikan.
(esn)