Giliran Italia Larang Penerbangan dari Brasil
loading...
A
A
A
ROMA - Italia melarang penerbangan dari Brasil sebagai respon terhadap varian virus Corona baru . Hal itu diumumkan oleh Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Speranza mengatakan, larangn juga berlaku bagi siapa pun yang telah transit di Brasil dalam 14 hari terakhir. Sementara orang yang tiba di Italia dari Brasil akan diminta untuk mengikuti tes virus.
"Sangat penting bagi para ilmuwan kami untuk mempelajari strain baru ini. Sementara itu, kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2021).
Italia menjadi negara kedua di Eropa yang memberlakukan larangan penerbangan dari Brasil. Negara pertama yang melakukanya adalah Inggris .
Inggris tidak hanya melarang penerbangan dari Brasil, tetapi seluruh dari negara Amerika Selatan. Di luar Amerika Selatan, kepulauan Cape Verde di lepas pantai barat Afrika dan Panama di Amerika Tengah juga diberlakukan larangan perjalanan.
Inggris juga melarang penerbangan dari Portugal, mengingat kedekatan negara itu dengan Brasil meskipun ada pengecualian bagi pengemudi truk dari Portugal yang mengangkut barang-barang penting. Pembatasan juga berlaku untuk kepulauan Portugis di Madeira dan Azores.
Pengumuman itu datang hanya beberapa minggu setelah banyak negara melarang perjalanan dari Inggris menyusul penemuan varian lain dari virus di sekitar London dan tenggara Inggris, yang disalahkan atas infeksi virus Corona baru dan kematian terkait COVID-19 .
Brasil, misalnya, menangguhkan sementara penerbangan dari atau melalui Inggris pada 25 Desember karena kekhawatiran atas varian itu, yang diyakini lebih menular sekitar 50%.
Kemunculan varian baru virus pembawa penyakit COVID-19 ini memaksa badan kesehatan dunia, WHO, melakukan pertemuan darurat.
"Varian virus COVID-19 yang baru secara khusus memerlukan upaya yang kuat dan cepat dalam penelitian, kolaborasi antara tim peneliti dan berbagi informasi,” ujar Profesor Didier Houssin, kepala Komite Darurat WHO, pada konferensi tersebut.
“Kita berada dalam perlombaan antara virus yang akan terus bermutasi agar lebih mudah menyebar dan manusia yang harus berusaha menghentikan penyebarannya,” imbuhnya.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Speranza mengatakan, larangn juga berlaku bagi siapa pun yang telah transit di Brasil dalam 14 hari terakhir. Sementara orang yang tiba di Italia dari Brasil akan diminta untuk mengikuti tes virus.
"Sangat penting bagi para ilmuwan kami untuk mempelajari strain baru ini. Sementara itu, kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2021).
Italia menjadi negara kedua di Eropa yang memberlakukan larangan penerbangan dari Brasil. Negara pertama yang melakukanya adalah Inggris .
Inggris tidak hanya melarang penerbangan dari Brasil, tetapi seluruh dari negara Amerika Selatan. Di luar Amerika Selatan, kepulauan Cape Verde di lepas pantai barat Afrika dan Panama di Amerika Tengah juga diberlakukan larangan perjalanan.
Inggris juga melarang penerbangan dari Portugal, mengingat kedekatan negara itu dengan Brasil meskipun ada pengecualian bagi pengemudi truk dari Portugal yang mengangkut barang-barang penting. Pembatasan juga berlaku untuk kepulauan Portugis di Madeira dan Azores.
Pengumuman itu datang hanya beberapa minggu setelah banyak negara melarang perjalanan dari Inggris menyusul penemuan varian lain dari virus di sekitar London dan tenggara Inggris, yang disalahkan atas infeksi virus Corona baru dan kematian terkait COVID-19 .
Brasil, misalnya, menangguhkan sementara penerbangan dari atau melalui Inggris pada 25 Desember karena kekhawatiran atas varian itu, yang diyakini lebih menular sekitar 50%.
Kemunculan varian baru virus pembawa penyakit COVID-19 ini memaksa badan kesehatan dunia, WHO, melakukan pertemuan darurat.
"Varian virus COVID-19 yang baru secara khusus memerlukan upaya yang kuat dan cepat dalam penelitian, kolaborasi antara tim peneliti dan berbagi informasi,” ujar Profesor Didier Houssin, kepala Komite Darurat WHO, pada konferensi tersebut.
“Kita berada dalam perlombaan antara virus yang akan terus bermutasi agar lebih mudah menyebar dan manusia yang harus berusaha menghentikan penyebarannya,” imbuhnya.
(ber)