Cegah Varian Virus Corona Brasil, Inggris Larang Penerbangan dari Amerika Latin
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris melarang penerbangan dari seluruh Amerika Selatan dan Portugal di tengah kekhawatiran atas varian baru virus Corona di Brasil . Hal itu diumumkan langsung oleh Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps.
Shapps mengatakan bahwa mulai hari Jumat (15/1/2021) pukul 4 pagi, kedatangan yang berasal lebih dari selusin negara, termasuk Argentina, Chili dan Peru, akan dihentikan menyusul bukti varian baru di Brasil. Di luar Amerika Selatan, kepulauan Cape Verde di lepas pantai barat Afrika dan Panama di Amerika Tengah juga diberlakukan larangan perjalanan.
Dan dalam tindakan yang memicu kekhawatiran di Portugal, Shapps mengatakan perjalanan dari negara itu juga akan dihentikan karena hubungannya yang dekat dengan Brasil, meskipun ada pengecualian bagi pengemudi truk dari Portugal yang mengangkut barang-barang penting. Dia mengatakan di Twitter bahwa langkah tersebut adalah cara lain untuk mengurangi risiko impor infeksi.
Pembatasan juga berlaku untuk kepulauan Portugis di Madeira dan Azores.
Larangan tidak berlaku untuk warga negara Inggris dan Irlandia serta warga negara ketiga dengan hak tinggal di Inggris. Namun, siapa pun yang kembali dari tujuan yang dilarang harus mengarantina diri selama 10 hari di rumah mereka.
Pengumuman itu datang hanya beberapa minggu setelah banyak negara melarang perjalanan dari Inggris menyusul penemuan varian lain dari virus di sekitar London dan tenggara Inggris, yang disalahkan atas infeksi virus Corona baru dan kematian terkait COVID-19 .
Brasil, misalnya, menangguhkan sementara penerbangan dari atau melalui Inggris pada 25 Desember karena kekhawatiran atas varian itu, yang diyakini lebih menular sekitar 50%.
Menteri Luar Negeri Portugis Augusto Santos Silva menyebut keputusan Inggris itu tidak masuk akal dan tanpa logika. Ia mengatakan akan meminta klarifikasi dari mitranya dari Inggris.
Dalam wawancara dengan kantor berita Lusa yang diterbitkan online oleh surat kabar Diario de Noticias, dia mengatakan tidak ada bukti varian yang ditemukan di Brasil telah mencapai Portugal dan menekankan bahwa semua penumpang yang bepergian dari Brasil ke Portugal harus menjalani tes virus Corona dalam waktu 72 jam keberangkatan mereka.
"Menangguhkan penerbangan dari Portugal dengan argumen hubungan antara Portugal dan Brasil, dengan segala hormat, benar-benar tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Portugal itu seperti dikutip dari ABC News.
Shapps mengatakan bahwa mulai hari Jumat (15/1/2021) pukul 4 pagi, kedatangan yang berasal lebih dari selusin negara, termasuk Argentina, Chili dan Peru, akan dihentikan menyusul bukti varian baru di Brasil. Di luar Amerika Selatan, kepulauan Cape Verde di lepas pantai barat Afrika dan Panama di Amerika Tengah juga diberlakukan larangan perjalanan.
Dan dalam tindakan yang memicu kekhawatiran di Portugal, Shapps mengatakan perjalanan dari negara itu juga akan dihentikan karena hubungannya yang dekat dengan Brasil, meskipun ada pengecualian bagi pengemudi truk dari Portugal yang mengangkut barang-barang penting. Dia mengatakan di Twitter bahwa langkah tersebut adalah cara lain untuk mengurangi risiko impor infeksi.
Pembatasan juga berlaku untuk kepulauan Portugis di Madeira dan Azores.
Larangan tidak berlaku untuk warga negara Inggris dan Irlandia serta warga negara ketiga dengan hak tinggal di Inggris. Namun, siapa pun yang kembali dari tujuan yang dilarang harus mengarantina diri selama 10 hari di rumah mereka.
Pengumuman itu datang hanya beberapa minggu setelah banyak negara melarang perjalanan dari Inggris menyusul penemuan varian lain dari virus di sekitar London dan tenggara Inggris, yang disalahkan atas infeksi virus Corona baru dan kematian terkait COVID-19 .
Brasil, misalnya, menangguhkan sementara penerbangan dari atau melalui Inggris pada 25 Desember karena kekhawatiran atas varian itu, yang diyakini lebih menular sekitar 50%.
Menteri Luar Negeri Portugis Augusto Santos Silva menyebut keputusan Inggris itu tidak masuk akal dan tanpa logika. Ia mengatakan akan meminta klarifikasi dari mitranya dari Inggris.
Dalam wawancara dengan kantor berita Lusa yang diterbitkan online oleh surat kabar Diario de Noticias, dia mengatakan tidak ada bukti varian yang ditemukan di Brasil telah mencapai Portugal dan menekankan bahwa semua penumpang yang bepergian dari Brasil ke Portugal harus menjalani tes virus Corona dalam waktu 72 jam keberangkatan mereka.
"Menangguhkan penerbangan dari Portugal dengan argumen hubungan antara Portugal dan Brasil, dengan segala hormat, benar-benar tidak masuk akal," kata Menteri Luar Negeri Portugal itu seperti dikutip dari ABC News.
(ber)